Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD
Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia

Dimitri Mahayana adalah pakar teknologi informasi komunikasi/TIK dari Bandung. Lulusan Waseda University, Jepang dan ITB. Mengabdi sebagai Dosen di STEI ITB sejak puluhan tahun silam. Juga, meneliti dan berbagi visi dunia TIK kepada ribuan profesional TIK dari ratusan BUMN dan Swasta sejak hampir 20 tahun lalu.

Bisa dihubungi di dmahayana@stei.itb.ac.id atau info@sharingvision.com

Ketika Batasan Daring dan Luring Kian Samar

Kompas.com - 24/06/2015, 13:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Tri Wahono
Ini selaras data global manakala nyaris separuh penduduk dunia periode 2013-2015 sudah terhubung ke internet yakni 2,69 miliar (atau 38 persen dari jumlah warga dunia di tahun 2013), 2,89 miliar (atau 40,4 persen di tahun 2014), serta estimasi 3,07 miliar (atau 42,4 persen di tahun 2015).

Pengguna telepon cerdas di dunia sendiri, mengacu data Emarketer, sudah mencapai 1,31 miliar tahun 2013, 1,6 miliar tahun 2014, serta 1,91 miliar tahun 2015. Jadi, penetrasi internet di dunia umumnya dan Indonesia khususnya, nyata mendorong bertambah banyaknya pengguna smartphone.

Tak perlu heran, jika melihat riset terbaru kami di Sharing Vision menunjukkan, 61 persen responden pernah melalukan online booking/ticketing (umumnya untuk layanan transportasi) dengan gejala pertumbuhan cukup signifikan dibandingkan yang pernah mereka lakukan di tahun 2014. 

Untuk reservasi pesawat, 78 persen responden mengaku pernah melakukannya atau naik dari tahun 2014 sebanyak 63 persen. Reservasi kereta 60 persen (naik dari tahun lalu 58 persen), reservasi hotel 46 persen (naik dari tahun lalu 35 persen), dan ini yang utama: Reservasi kendaraan motor/mobil 8 persen (naik dari tahun lalu 1 persen).

Maka, premis awalnya adalah aplikasi daring, termasuk di dalamnya booking online, tak akan mungkin dibendung ketika terjadi perubahan perilaku masyarakat Indonesia yang dalam genggamannya lekat kepemilikan ponsel cerdas imbas naiknya literasi teknologi informasi komunikasi.

Kehidupan Tradisional Lainnya

Akan tetapi, di sisi lain, kita pun takkan bisa mengenyahkan kehidupan tradisional yang konvensional. Kemapanan sistem yang sudah puluhan bahkan ratusan tahun dalam kehidupan ini, tidaklah mungkin dengan serta merta dienyahkan atas nama modernitas. 

Untuk itulah, kita bisa sedikit memahami jika kemudian terjadi pengusiran ojek digital oleh ojek tradisional yang menguasai wilayah. Atau kasus penangkapan lima sopir Uber, seperti dipublikasikan Kompas.com, 19 Juni 2015, oleh kepolisian kerjasama dengan Organda.
Apalagi secara formal legal, faktanya memang ada pelanggaran hukum Uber atas UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 378 KUHP tentang penipuan, pasal 28 UU ITE tentang berita bohong, bahkan sampai pencucian uang. 

Menurut kepolisian, pelanggaran utama adalah lima sopir berlaku seperti taksi semisal menerima dan mengantarkan penumpang via pesanan (aplikasi seluler) namun kendaraan tidak plat kuning, tidak ada argometer, dan tidak ikut ketentuan tarif atas/bawah yang sudah disepakati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com