Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD
Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia

Dimitri Mahayana adalah pakar teknologi informasi komunikasi/TIK dari Bandung. Lulusan Waseda University, Jepang dan ITB. Mengabdi sebagai Dosen di STEI ITB sejak puluhan tahun silam. Juga, meneliti dan berbagi visi dunia TIK kepada ribuan profesional TIK dari ratusan BUMN dan Swasta sejak hampir 20 tahun lalu.

Bisa dihubungi di dmahayana@stei.itb.ac.id atau info@sharingvision.com

Ketika Batasan Daring dan Luring Kian Samar

Kompas.com - 24/06/2015, 13:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Tri Wahono
Terlebih, secara global pun, regulator sejumlah kota besar dunia menindak pidana dan akhirnya melarang Uber beroperasi. Contohnya pada 9 Maret 2014, Pengadilan Niaga Madrid melarang Uber beroperasi karena pengemudi tidak memiliki izin resmi.

14 Agustus 2014 (Pemda Berlin dan Hamburg melarang karena ketiadaan jaminan asuransi-keamanan bagi penumpang), 9 Desember 2014 (Mendagri India melarang karena sopir Uber diduga memerkosa penumpang), dan 26 Mei 2015 (Uber dilarang pengadilan Kota Milan, Italia). 

Bukan tidak mungkin, jika hal ini tidak cepat diantisipasi pihak terkait, friksi antara mekanisme sistem daring dengan luring ini bisa makin membesar. Hari ini kita melihat dalam layanan transportasi, ke depan bisa terjadi di sektor ritel, jasa pendidikan, dan banyak lagi.
Pada titik ini, baiknya kita mencontoh harmonisasi paduan luring dan daring seperti dialami Rob McEwen, CEO Goldcorp Inc, sebuah perusahaan pertambangan emas asal Toronto, Kanada. Tahun 1999, ketika tambang andalannya di Red Lake selama 50 tahun sekarat, dia ikut konferensi di MIT.

Selain sekarat, perusahaannya menghadapi pemogokan, utang, lonjakan bea produksi, dan kondisi pasar tak kondusif. Seperti ditulis Don Tappscot (Wikinomics : How Mass Collaboration Changes Everything, 2004), McEwen kemudian tercerahkan ketika ada satu sesi pembicara yang tak sengaja membahas Linux. Dia mendengar bagaimana Linus Torvald, pendiri Linux, dan sekelompok volunteer membangun sistem peranti lunaknya.

Torvald dijelaskan si pembicara sebagai orang yang berani dan sengaja melempar source coding­-nya ke dunia, sesuatu yang tak dilakukan Microsoft, yang menariknya keputusan itu mengundang ribuan programmer anonim dan tak saling kenal untuk bersama membangun.

Sepulangnya ke Toronto, dia mengumpulkan seluruh manajemen dan meminta mereka memberikan semua dokumen geologi pertambangan perusahaan dari tahun 1948. Lalu, dia meminta dunia mengatakan di mana harus menemukan 6 juta ounce emas.

Meski para manajernya sangsi dan khawatir, pada Maret 2000, tantangan itu dibuka Goldcorp ke umum dengan tawaran hadiah 575.000 dollar AS bagi partisipan yang berhasil memberikan metode terbaik. Respon langsung tinggi karena ada 1.000 peminat dari 50 negara di dunia.
Meski peserta tak pernah datang ke Toronto, berbekal paduan sainstifik mutakhir, teridentifikasi 110 target pertambangan emas baru di Red Lake dari peserta. Hasil akhirnya? Rob McEwen bukan hanya menemukan 8 juta ounce emas, tapi juga memangkas masa riset 3 tahun!

Belajar dari Goldcorp, kita perlu bersegera menemukan titik keseimbangan. Misalnya mau mengedukasi pelaku tradisional untuk berbenah mengikuti dunia yang bertansformasi ke arah digital. Sebaliknya, mereka yang konvensional bisa mengajarkan pengalaman dan pengetahuan produk/jasa yang lebih baik.

Kita pun harus lekas memperoleh kehadiran regulasi yang transparan dan akomodatif. Friksi yang terjadi adalah karena pelaku usaha bergerak lincah melayani masyarakat dalam mekanisme pasar baru, yang karena barunya itulah, maka muncul wilayah hukum yang abu-abu.

Kita harus percaya, bahwa dunia yang terus berbenah dan berubah ini, tak bisa dipasrahkan begitu saja pada mekanisme pasar! Kian samarnya batasan domain daring dan luring sejatinya membutuhkan pengaturan antisipatif nan visioner, yang bisa menerka arah perubahan dengan baik.

Penulis adalah Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com