Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Menteri Susi: Kritik Itu Boleh, tapi Akhir-akhir Ini Tendensius..

Kompas.com - 25/06/2015, 14:53 WIB
|
EditorBambang Priyo Jatmiko

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mulai jengah dengan munculnya pro-kontra dari kebijakan yang dibuatnya.

Dalam sambutan peluncuran technopark yang menjadi mandat untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (25/6/2015), Susi meminta pemerintah dan parlemen untuk bahu-membahu dan bergotong-royong mewujudkan nawacita.

“Saya mohon DPR dan pemerintah bahu-membahu. Kita hentikan kesinisan dan sikap skeptis bahwa kita tidak bisa,” ucap Susi.

Dia pun kembali menegaskan, alasan mengapa dirinya mau bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah janji adanya perubahan. Susi juga mengatakan, tanpa perubahan yang dilakukan, maka hal-hal baik untuk masyarakat tidak mungkin terjadi.

“Bukan kritik itu tidak boleh. Tapi, akhir-akhir ini tendensius dan mematikan spirit untuk melakukan perubahan,” sambung mantan bos salah satu maskapai penerbangan itu.

Susi meminta semua pihak sadar bahwa perubahan yang menjadi jargon pemerintahan Jokowi tidak mudah dilakukan dan banyak tantanganya baik domestik, maupun global. “Banyak orang yang comfort dengan status quo dan menikmati bertahun-tahun, walaupun itu tidak benar,” sindir Susi.

Dalam kesempatan tersebut, Susi juga menuturkan sektor kelautan dan perikanan diharapkan menjadi salah satu tulang punggung pembangunan ekonomi RI, di tengah perekonomian global yang belum menggeliat, kecuali Amerika Serikat.

“Masih ada dan marak, tapi tidak seperti dulu. Buktinya kebijakan kita memberikan tanda luar biasa. Ekspor tuna dari data Asosiasi Tuna Longline Indonesia mencatat kenaikan dari 800.000 kg pada Mei menjadi 1,5 juta ton pada Juni,” jelas Susi.

Sementara itu, menghadapi kemungkinan musim kering berkepanjangan akibat El Nino, Susi mengatakan kondisi ini justru menguntungkan nelayan. “Tanda-tanda ekstrim El Nino, adalah musim yang ditunggu-tunggu. Kemarau panjang akan membuat perubahan suhu yang membuat ikan datang. Sementara petani kekeringan, nelayan justru diuntungkan,” kata Susi.

Sebagaimana diketahui, kebijakan menteri nyenterik ini acapkali menuai kritik tajam, bukan hanya dari asosiasi dan pelaku usaha ataupun dari Lembaga Swadaya Masyarakat. Namun, parlemen yang sejatinya menjadi mitra pemerintah juga beberapa kali mengkritisi kebijakan Susi.

Seperti salah satunya, anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan yang mengkritik keras kebijakan Susi, terkait pelarangan alih muatan ikan di tengah laut (transshipment). Menurut dia, gara-gara kebijakan Susi, banyak nelayan yang menjadi pengangguran, bahkan beralih profesi jadi penjual togel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tarif Pajak Royalti Orang Pribadi Dipangkas Jadi 6 Persen, Ini Contoh Perhitungannya

Tarif Pajak Royalti Orang Pribadi Dipangkas Jadi 6 Persen, Ini Contoh Perhitungannya

Whats New
Harga Tiket Pesawat Melonjak Jelang Lebaran

Harga Tiket Pesawat Melonjak Jelang Lebaran

Whats New
OJK: Sektor Keuangan Syariah Tangguh Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

OJK: Sektor Keuangan Syariah Tangguh Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Whats New
Ekonomi Oranye dan Larangan Impor Baju Bekas

Ekonomi Oranye dan Larangan Impor Baju Bekas

Whats New
Tengah Jadi Sorotan gara-gara AC Pesawat Mati Selama Terbang, Siapa Pemilik Super Air Jet?

Tengah Jadi Sorotan gara-gara AC Pesawat Mati Selama Terbang, Siapa Pemilik Super Air Jet?

Whats New
Simak Aturan Berbuka Puasa di Transjakarta Selama Ramadhan 2023

Simak Aturan Berbuka Puasa di Transjakarta Selama Ramadhan 2023

Whats New
Kepemimpinan Karismatik untuk Meningkatkan Kinerja Tim

Kepemimpinan Karismatik untuk Meningkatkan Kinerja Tim

Work Smart
Perlindungan PMI Ditambah, Simak Cara Daftar dan Bayar Iuran Jamsostek bagi Pekerja Migran di Luar Negeri

Perlindungan PMI Ditambah, Simak Cara Daftar dan Bayar Iuran Jamsostek bagi Pekerja Migran di Luar Negeri

Whats New
PNS Bea Cukai Mengatai Warga Babu dan Banyak Bacot, Kemenkeu Minta Maaf

PNS Bea Cukai Mengatai Warga Babu dan Banyak Bacot, Kemenkeu Minta Maaf

Whats New
Di Balik Aturan ASN Dilarang Gelar Bukber: Gaya Hidup Pejabat Sedang Disorot, ASN Bandel Bakal Disanksi

Di Balik Aturan ASN Dilarang Gelar Bukber: Gaya Hidup Pejabat Sedang Disorot, ASN Bandel Bakal Disanksi

Whats New
Meningkat, Uang Beredar Februari 2023 Sentuh Rp 8.300 Triliun

Meningkat, Uang Beredar Februari 2023 Sentuh Rp 8.300 Triliun

Whats New
Sepanjang 2022, Segmen Fintech GOTO Jadi Penopang Utama Bisnis

Sepanjang 2022, Segmen Fintech GOTO Jadi Penopang Utama Bisnis

Whats New
Survei JobStreet: Pasar Pekerja di Indonesia Kompetitif

Survei JobStreet: Pasar Pekerja di Indonesia Kompetitif

Work Smart
Hadapi Digitalisasi Sistem Pajak Nasional, Ini 5 Langkah Persiapan bagi Bisnis

Hadapi Digitalisasi Sistem Pajak Nasional, Ini 5 Langkah Persiapan bagi Bisnis

Whats New
Ripple, Ethereum, dan Bitcoin Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Ripple, Ethereum, dan Bitcoin Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+