Deputi Departemen Pengeloaan Uang BI Yudhi Harymukti mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang mendorong kenaikan kebutuhan uang tunai tersebut, seperti pembayaran gaji ke-13 untuk PNS dan anggota TNI serta Polri.
Selain itu, periode awal Ramadhan bersamaan dengan liburan anak sekolah serta jumlah hari libur lebaran yang berjumlah 5 hari, lebih sedikit dibandingkan 6 hari pada tahun lalu.
"Periode Ramadhan dan Idul Fitri ini diperkirakan sebesar Rp 119,1 triliun sampai Rp 125 triliun," ujar Yudhi di Kantor BI, Kamis (25/6/2015).
Berdasarkan data BI, outflow uang pada Ramadhan akan didominasi oleh uang pecahan besar Rp 20.000 ke atas. Diperkirakan akan mencapai 91,7 persen dari total outflow. Sementara itu sisanya, sebesar 8,3 persen merupakan uang pecahan di bawah Rp 10.000.
Terkait sebaran wilayah, outflow tertinggi periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan berada di Pulau Jawa sebesar 32 persen, Jakarta sebesar 29 persen, dan Sumatera sebesar 20 persen. Menurut Yudhi, seiring pertumbuhan ekonomi dan perkembangan transaksi kartal, UYD periode lebaran mengalami peningkatan rata-rata sebesar 14,7 persen per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.