Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 6 Juta, Kini Yully Sukses Pasarkan Lampu hingga Eropa

Kompas.com - 26/06/2015, 03:43 WIB

KOMPAS.com -
Bermula dari terkendala biaya sehingga harus berhenti kuliah di Modern School of Design (MSD), Yogyakarta, Yully Widianto menjajal peruntungan dengan menjajal dunia usaha. Dari hobi dan kebiasaannya mendesain, Yully menjalankan bisnis seni interior yakni memproduksi lampu dekorasi untuk di dalam ruangan dan luar ruangan unik lewat usaha Dhowo Art.

Pria ini juga membuat produk interior lainnya seperti meja, kursi dan cermin. Bahan baku kerajinannya dia ambil dari alam seperti rotan, bambu, atau kayu jati. Produk alam lainnya seperti kayu manis, biji aren dan lainnya dia gunakan sebagai aksesori untuk mempercantik produk buatannya.

Lampu dekorasi yang dia sebut lampshades dan lampstand ini sarat dengan keterampilan dan juga ide kreatif mendesain. Kecintaannya pada dunia seni membuat pria berusia 38 tahun ini bisa bebas menyalurkan idenya ke dalam produk kerajinan ini. Lampu-lampu ini tidak berbentuk seperti lampu pada umumnya, namun memiliki bentuk, ukuran dan warna yang berbeda dari lampu pada umumnya.

Itu sebabnya, produknya banyak diminati oleh kalangan korporasi seperti restoran, kafe, apartemen dan hotel untuk penerangan sekaligus dekorasi ruangan. Rata-rata pemesanan lampu dari korporasi ini mencapai 300 unit sampai 500 unit per bulan. Selain itu, produknya juga banyak dilirik oleh konsumen dari luar negeri.

Yully mengaku sudah berhasil mengirim produk ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. “Rata-rata pembeli di luar negeri memesan produk sekitar 200 unit hingga 600 unit dengan digabung produksi teman-teman UKM lain,” tutur Yully.

Untuk memenuhi permintaan yang datang, Yully membuka dua showroom di Yogyakarta. Satu di Nitikan, Umbul Harjo, Yogyakarta khusus untuk produksi. Sedangkan lainnya berada di Jl Gejayan, Yogyakarta yang digunakan sebagai tempat pameran dan melayani pembelian. Kedua showroom ini dilengkapi gudang menyimpan persediaan barang dan memenuhi pembelian dalam jumlah banyak.

Dengan dibantu delapan pekerja, dia mampu memproduksi 300 unit sampai 500 unit lampu per bulan, atau sesuai pesanan yang datang. Jika sedang tidak ada pesanan, biasanya Yully membuat dua unit lampu dengan model yang sama sebagai persediaan untuk dipajang di showroom.

Harga jual ke konsumen sebesar Rp 150.000 hingga Rp 1,5 juta per unit, tergantung bahan baku dan ukuran serta kesulitan pembuatan produk. Tidak heran bila Yully bisa meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulan dari berbisnis kerajinan ini.

Seperti usaha lainnya, bisnis yang dia tekuni sejak tahun 1998 ini kerap mengalami pasang surut dalam perjalannya. Agar produknya tetap diminati pasar, Yully rajin berinovasi produk dengan memadukan model lawas dengan model terkini yang sedang tren dalam produk-produk hasil karyanya. Sementara promosi dengan gencar mengikuti pameran-pameran kerajinan tangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com