Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setengah Abad

Kompas.com - 29/06/2015, 06:00 WIB

Kompas beruntung

Gejala serupa mulai marak di sini. Saya kira Kompas beruntung karena tidak terperangkap dalam putaran kapitalisme uang atau politik. Ia menjadi sedikit yang masih tersisa: dimiliki, dikelola, dan diawasi oleh insan pers profesional.

Barangkali soal kepemimpinan dan kesamaan visi antara pemilik dan wartawan inilah tantangan terbesar bisnis media abad ini. Kepemilikan bisa mengancam produk dan kepercayaan. Padahal, produk pers adalah produk kepercayaan. Ia menjadi sumber verifikasi terakhir dari maraknya gosip, fitnah, kepentingan uang, kekuasaan, dan kebrutalan persaingan.

Kompas menjadi benteng terakhir dari pers perjuangan yang masih hidup. Ia harus berhadapan dengan kekuatan "aku adalah media" dalam peradaban interaktif dan peradaban kamera. Ketika semua orang bisa menjadi media dan deraunya begitu kuat, masyarakat perlu petunjuk. Itu hanya bisa diatasi oleh media tepercaya yang menaruh orang-orang pilihannya di lapangan untuk memotret segala gejala.

Benar, media sosial marak, tetapi kebenarannya sulit dilacak. Ia bahkan bisa membuat khalayak bingung. Ada kesenjangan antara tahu dan belum tahu dengan benar atau salah. Di situlah kita membutuhkan Kompas sebagai petunjuk arah. Maka, begitu kelas menengah tumbuh, Kompas justru semakin tangguh.

Saat kapitalisme memasuki dunia pers, yang dikehendaki para pemilik sederhana saja: uang! Dan, itulah masalah dari surat kabar yang didirikan bukan oleh wartawan.

Menjadikan surat kabar sebagai alat untuk memperoleh keuntungan maksimal hanya akan menghancurkan bisnis pers. Benar semua struktur biaya, cara kerja dan teknologinya harus dikaji ulang, tetapi tidak mengubah misinya. Itulah pelajaran dari karut-marutnya persaingan produk pers abad ke-21.

Disrupsi

Dalam buku No Ordinary Disruption (Dobbs, Manyika & Woetzel, 2015) ditunjukkan, perubahan dunia telah memasuki babak 3S: speed, surprise, dan sudden shift. Tak terbayang oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bahwa ilmuwan-ilmuwan muda India berhasil mengorbitkan stasiun ruang angkasa di sekitar Mars dengan biaya hanya 74 juta dollar AS. Uang ini lebih kecil daripada biaya membuat sebuah film science fiction Hollywood, Gravity.

Di tengah tekanan 3S, mengelola Kompas pada masa depan sama seperti seseorang yang berada di ambang kekacauan perubahan (the edge of chaos). Semua hanya bisa ditangkal dengan kekuatan kepercayaan. Di sinilah inti kekuatan Kompas yang tak dimiliki media-media lain, yakni pada tata nilai yang kuat mengakar, yang membentuk manusia-manusia kritis yang sulit dipereteli kehendak perseorangan dalam memanfaatkan media.

Itulah penggalan pengalaman yang saya dapat kala dibesarkan di Kelompok Kompas-Gramedia lebih dari 30 tahun lalu: kepercayaan. Setiap reporter muda sudah lebih dulu belajar makna integritas jauh sebelum Indonesia mengenal good corporate governance, pakta integritas, komite etik, dan seterusnya. Kini terbukti di tengah berbagai ujian, hanya media berkarakter yang tetap tegak.

Segala keberpihakan, kecuali untuk kepentingan publik, hanya membuat reporter gelisah dan sulit menyelaraskan manajemen. Itu sebabnya banyak media yang terlihat kuat, tetapi rapuh manajemennya. Semoga Kompas tetap setia pada cita-citanya.

Selamat ulang tahun Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com