Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Kondisi Yunani, Bursa di Kawasan Asia Pasifik Kompak Melemah

Kompas.com - 29/06/2015, 11:06 WIB

HONG KONG, KOMPAS.com - Bursa saham di kawasan Asia dan pasifik pada siang hari ini kompak memerah. Investor merespon negatif perkembangan pembicaraan utang Yunani, di mana pemerintah negara tersebut membatalkan pembicaraan mengenai reformasi utang dan mengumumkan referendum.

Pasar saham di China daratan bergerak fluktuatif, setelah anjlok hingga 20 persen dari posisi puncaknya dalam dua pekan terakhir. Sementara bursa Tokyo turun 1,78 persen pada jeda siang ini, sedangkan bursa Sydney melemah 1,81 persen, Seoul kehilangan 1,45 persen dan  bursa Taipei terpangkas 1,90 persen.

Bursa Hong Kong turun 1,76 persen, namun bursa Shanghai menguat 0,32 persen.

Bursa di CHina daratan berayun cukup tajam. Saat pembukaan bursa, indeks menguat 2,31 persen sebelum melemah 0,20 persen pada pertengahan perdagangan. Kemudian indeks kembali menguat ke teritori positif.

Pernyataan PM Yunani Alexis Tsipras pada akhir pekan lalu membuat pasar tertegun, di mana dia menyatakan bahwa akan menggelar polling nasional pada 5 Juli, di mana para pemilih akan diminta memilih guna memutuskan proposal reformasi keuangan yang diajukan kreditor. Hal ini dilakukan setelah pembicaraan dalan 5 bulan gagal mencapai kesepakatan.

Uni Eropa dan IMF sebelumnya telah menolak permintaan Yunani yang meminta perpanjangan bailout sebelum utang negara tersebut jatuh tempo.

Tsipras saat ini memberlakukan kontrol modal guna mengantisipasi kaburnya likuiditas dari Yunani, di mana bank-bank ditutup hingga 6 Juli dan penarikan ATM dibatasi maksimal 60 euro per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

Whats New
Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Whats New
Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Whats New
Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Whats New
Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Whats New
KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

Whats New
Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Whats New
Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com