Artinya, perusahaan asal Hongkong itu akan memegang konsesi JICT hingga 2039. Menurut Lino perpanjangan konsesi JICT itu diambil karena Pelindo II belum siap memegang dan mengelola JICT secara mandiri.
"Begini, karena dari dulu itu tidak disiapkan orang-orangnya, jadi kalau sekarang Pelabuhan itu dioperasikan oleh Pelindo II, pasti enggak akan dapat award kaya gitu karena Pelindo II enggak siap," ujar Lino usai rapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (29/6/2015).
Selama ini Pelindo II tidak pernah disiapkan menjadi operator pelabuhan peti kemas. Menurutnya, Pelindo II hanya disiapkan sebgai "tuan tanah" pelabuhan alias pemiliki teritorial pelabuhan.
"Orang bilang mana nasionalisme, bagi saya nasionalisme itu serving the people, untuk kepentingan orang banyak. Jangan mementingkan nasionalisme tapi yang korban masyarakat. Apa itu nasionalisme? Menurut saya enggak," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan meminta pengelolaan pelabuhan peti kemas yang akan habis masa kontraknya, tak lagi dikerjasamakan dengan pihak asing. Jonan bahkan sudah mengirimkan surat permintaan tersebut kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.