Menurut dia, Sonangol EP merupakan salah satu perusahaan migas yang besar lantaran produksinya mampu mencapai 2 Juta barel minyak per hari. Sementara itu, kebutuhan minyak dalam negerinya hanya 10 persen dari produksi tersebut.
"Sonangol bisa menjadi salah satu kandidat partner pembangunan kilang baru Pertamina. Belum kandidat ya tapi bisa jadi kandidat," ujar dia.
Rachmad melanjutkan, dengan kapasitas produksi 2 juta barel per hari itu, 90 persennya minyak BUMN Angola tersebut bisa di impor. Hal itu bisa sejalan dengan persyaratan yang ditetapkan Pertamina untuk partner pembuatan 4 kilang minyak baru Pertamina.
"Kerjasama dengan swasta itu harus dengan kemampuan mamasok crude sampai 50 tahun ke depan. Kami ingin continuity supply crude harus bisa 50 tahun ke depan," kata dia.
Kerjasama dengan Sonagol sejak beberapa tahun lalu juga bisa menjadi pertimbangan Pertamina menggaet perusahaan migas asal Angola itu. Berbagai kerjasama penempatan pegawai dan impor minyak adalah sebagain dari contoh kerjasama tersebut.
"Dua tahun lalu kami tempatkan pegawai Badak LNG untuk bantu anggola energy. Dan jangan lupa minyak Sonangol sebetulnya sudah sering kita konsumsi," ucap dia.
Meski keempat kilang baru itu akan dikerjasamakan dengan pihak swasta asing, Pertamina mengatakan bahwa mayoritas kepemilikannya tetap akan dipegang oleh Pertamina. Hingga saat ini sudah ada beberapa nama kandidat yang berpeluang menjadi partner, namun Pertamina belum mau menyebutkan nama perusahaannya.
Pertamina berencana membangun 4 kilang minyak baru dan penambahan kapasitas 4 kilang yang sudah ada dalam proyek Refining Development Masterplan Program (RDMP).
Kedua program tersebut untuk menaikan produksi minyak nasional Karena konsumsi BBM pada 6 sampai 10 tahun ke depan diperkirakan akan mencapai 2,4 juta sampai 2,8 juta barel per hari. Saat ini konsumsi BBM nasional sebesar 1,6 juta barel per hari. Khusus untuk rencana pembangunan 4 kilang baru, Pertamina baru menerapkan satu lokasi pengantinnya yaitu di Bontang, Kalimantan Timur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.