Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Pengiriman Uang TKI ke Banyuwangi Naik hingga Rp 22 Miliar Per Bulan

Kompas.com - 06/07/2015, 10:38 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jelang Lebaran, pengiriman uang oleh tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Banyuwangi melalui Kantor Pos Banyuwangi mengalami peningkatan hingga 20 persen.

Kepala Kantor Pos Banyuwangi Eko Sumaryanto menjelaskan, selama Januari hingga akhir Juni 2015, Kantor Pos Banyuwangi mencatat ada 228.220 transaksi pengiriman uang. "Jika dibuat rata-rata, setiap bulan ada 38.000 transaksi pengiriman uang di 24 kantor pos yang ada di wilayah Banyuwangi. Jelang Lebaran ini ada peningkatan sekitar 20 persen," jelas Eko kepada Kompas.com, Senin (6/7/2015).

Untuk transaksi bayar, Kantor Pos Banyuwangi mencatat per bulan rata-rata Rp 18 miliar uang yang dikirim ke Banyuwangi, dan jelang Lebaran mencapai RP 20 miliar sampai Rp 22 miliar uang yang dikirim melalui Kantor Banyuwangi.

"Kalau total sejak awal tahun pengiriman uang ke Banyuwangi senilai Rp 108,13 miliar, sedangkan uang yang dikirim dari Banyuwangi keluar sejak 6 bulan terakhir adalah Rp 908,44 juta, tidak sampai Rp 1 miliar," jelasnya.

Ia menjelaskan, jumlah pengiriman uang akan semakin meningkat saat mendekati Lebaran. Satu kantor pos di kecamatan per hari bisa melakukan transaksi pengambilan uang antara Rp 35 juta sampai Rp 50 juta.

"Mayoritas memang yang melakukan transaksi pengiriman uang adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri yang mengirim uang untuk persiapan Lebaran keluarganya di kampung halaman," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com