Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Undang Perancis Ikut Garap Kereta Cepat

Kompas.com - 15/07/2015, 15:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah belum memastikan akan memilih Jepang atau Tiongkok untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, pemerintah berniat mengundang calon investor lain, yaitu Perancis untuk ikut mengajukan tawaran investasi proyek tersebut.

"Terbuka (untuk investor lain). Bahkan mau diundang, ya mungkin Perancis. Pokoknya diundang," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa malam (14/7/2015).

Dia menjelaskan, tawaran yang sudah diajukan oleh Jepang dan Tiongkok terkait proyek kereta api cepat memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, secara skema pembiayaan kata dia, kedua negara tersebut mengajukan skema yang hampir sama.

"Ya bunganya, jangka waktu pengembaliannya hampir sama," kata dia.

Melihat skema pembiayaan yang hampir sama itu, kata Andrinof, pemerintah bisa saja memilih investor dari aspek teknologi, rekam jejak, hingga permintaan konsesi yang diminta.

Saat ditanya apakah pemerintah memiliki timeline pasti proyek tersebut, Andrinof tak menjawab pasti. Namun, kata dia, pemerintah sangat berharap agar proyek KA cepat tersebut bisa segera berjalan. Bahkan, setiap minggu progres proyek tersebut selalu dibahas dalam rapat di pemerintahan.

Sepeti diketahui, sudah ada dua negara yaitu Jepang dan Tiongkok yang tertarik membangun KA cepat Jakarta-Bandung. Jepang sudah menyelesaikan studi kelayakan proyek tersebut, semantara Tiongkok diperkirakan menyelesaikan studi kelayakannya pada September 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com