Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Jonan Sarankan Pusat PT INKA Dipindah dari Madiun

Kompas.com - 21/07/2015, 08:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai, salah satu cara untuk membenahi PT Industri Kereta Api (INKA) adalah dengan memindahkan pusat kegiatannya dari Madiun, Jawa Timur. Menurut Jonan, pemindahan pusat kegiatan INKA ke kota besar akan merangsang banyak tenaga ahli muda yang mau bekerja di perusahaan tersebut.

"Tidak ada anak muda yang pintar-pintar mau kerja di Madiun. Dipindah kek ke Surabaya atau di mana gitu," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (20/7/2015).

Selain menyarankan agar pusat kegiatan PT INKA dipindah ke kota lain, Jonan menilai, upaya lain yang perlu dilakukan pemerintah untuk membenahi PT INKA adalah dengan menyuntikkan dana yang besar untuk proses penelitian dan pengembangan. Bila cara ini dilakukan, ia yakin ke depannya kualitas kereta buatan PT INKA bisa lebih baik. 

Meski membutuhkan proses yang tak singkat, Jonan menilai cara tersebut jauh lebih baik daripada yang dilakukan saat ini. Pemerintah memberikan dana bagi PT INKA untuk memproduksi kereta dalam jumlah banyak, namun kualitasnya dianggap buruk.

"Jadi caranya bukan dengan dikasih order banyak, terus disuruh ngerjain. Bukan begitu," kata Jonan.

Lebih lanjut, Jonan mengatakan, PT INKA merupakan perusahaan yang berada di bawah wewenang Kementerian BUMN. Oleh karena itu, kewenangan untuk melakukan pembenahan terhadap perusahaan tersebut berada di bawah wewenang Menteri BUMN Rini Soemarno. Ia berharap saran yang disampaikannya bisa menjadi pertimbangan.

"Jadi dukungan pemerintah (Kementerian BUMN) harus bagus. Kalau enggak, ya saya aja yang jadi Dirut PT INKA," ujar mantan Dirut PT KAI ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com