"Impact ke konsumen itu kan kelihatannya tidak terlalu elementer, yang tidak elementer yang dinaikkan, yang elementer kebutuhan dasar masyarakat tidak dinaikkan," kata Sofyan, di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Ia juga menyampaikan bahwa kebijakan baru terkait tarif bea masuk ini dimanfaatkan pemerintah untuk membereskan tata niaga barang-barang impor. Sofyan mencontohkan, penjualan wine (minuman beralkohol) yang dinilainya rawan menganggu sektor pariwisata.
"Wine itu hanya beberapa orang yang impor, itu akan menganggu di sektor pariwisata, kita harus perbaiki juga tata niaga impor itu," ujar dia.
Selanjutnya, pemerintah akan mengantisipasi agar produksi dan konsumsi dalam negeri terus meningkat. Pemerintah telah menaikkan tarif bea masuk (BM) barang-barang impor dengan besaran bervariasi, mulai dari 10 persen hingga 90 persen untuk sejumlah barang, mulai dari makanan dan minuman olahan, minuman beralkohol, alat rumah tangga, alat musik, alat kesehatan, bahkan sampai pensil hitam dan krayon. Ketentuan tersebut diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 132/PMK.010/2015, dan mulai berlaku efektif pada Kamis (23/7/2015).
Akibat dari PMK tersebut, harga barang-barang yang terbilang kebutuhan sehari-hari itu bisa dipastikan menjadi lebih mahal.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk impor. Menurut Suahasil, kebijakan menaikkan BM barang-barang impor itu sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, seiring dengan perkembangan industri manufaktur yang lesu pada awal tahun ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.