Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Keuntungan Investasi Reksa Dana?

Kompas.com - 31/07/2015, 14:44 WIB


Oleh Ryan Filbert*
@RyanFilbert

KOMPAS.com - Berapa return dari investasi pada reksa dana? Tidak jarang ini ditanyakan oleh orang atau juga investor reksa dana kepada saya.

Bagi yang baru ingin memulai investasi, tentunya ingin sekali mengetahui berapa kira-kira keuntungan yang bisa didapat dari sebuah investasi.

Namun, seperti yang seharusnya semua orang ketahui, dalam berinvestasi pada saham dan reksa dana, kita tidak bisa mematok sebuah kepastian hasil investasi atau imbalnya.

Berbeda dengan kita berdeposito pada bank, kita sudah mendapatkan nilai kesepakatan bahwa bila kita depositokan uang selama “X” bulan maka saya akan dapatkan bunga sebesar “Y” persen.

Kepastian akan imbal investasi juga bisa kita dapatkan bila kita berinvestasi pada surat utang atau obligasi. Pemerintah pun membuat surat obligasi ritel yang dikenal dengan ORI salah satunya, dan juga memberikan kepastian nilai di awal kita membelinya.

Risiko yang kita hadapi dari deposito dan obligasi adalah bila penerbitnya bangkrut. Jadi pada deposito, risiko terburuknya adalah banknya tutup, sedangkan obligasi, risiko terburuknya adalah perusahaan, institusi, atau negara yang menjanjikan membayar surat utang dan kuponnya (dalam obligasi bunga dikenal sebagai kupon) tidak lagi beroperasi.

Misalnya, untuk skala negara yang menunggak membayar surat utangnya saat ini adalah Yunani.

Baiklah, kembali pada reksa dana, singkatnya reksa dana akan mengalami kenaikan dan penurunan seiring dengan waktu. Dalam konteks reksa dana ini, saya membicarakan 4 jenis reksa dana yang umum ada, yaitu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.

Akhirnya, apa yang dapat saya sampaikan adalah mengenai potensi keuntungan reksa dana yang secara historis pernah terjadi, karena keuntungan di masa depan tidak bisa kita ketahui dengan pasti.

Menjadi sebuah pertanyaannya adalah: “Apakah dengan mengetahui keuntungan masa lalu dari sebuah reksa dana bisa mencerminkan keuntungannya di masa depan?”

Analogi yang dapat saya kemukakan adalah sebagai berikut, andaikan ada sebuah tim sepakbola yang telah menjuarai pertandingan selama 10 kali beruturut-turut maka potensi di pertandingan ke 11 untuk menjadi juara lebih besar, tapi apakah pasti juara? Apakah bisa juara kedua? Apakah justru tidak mendapat juara? Semua kemungkinan ada, namun kita memiliki bayangan kinerja ke depan akibat kinerja masa lalunya.

Berhubung saya juga tengah dalam penulisan buku lanjutan dari buku pertama saya mengenai reksa dana yaitu “Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana”, saya berupaya merekam jejak dari beberapa reksa dana semenjak tahun 2005.

Saya coba untuk merekap reksa dana yang paling fluktuatif, yaitu reksa dana saham. Bila kita berinvestasi setiap awal bulan dengan sejumlah uang tertentu selama 5 tahun (60 bulan), maka dari 15 reksa dana saham yang sudah ada semenjak tahun 2004, nilai rata-rata hasil investasi selama 5 tahun adalah 61,45 persen.

Atau dengan ilustrasi kita berinvestasi Rp 1.000.000 setiap awal bulan selama 5 tahun yaitu Rp 60.000.000 maka uang kita akan menjadi Rp 96.870.000.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com