Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan ExxonMobil soal Kericuhan di Blok Cepu

Kompas.com - 02/08/2015, 09:52 WIB
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajemen ExxonMobil Indonesia berkoordinasi dengan beberapa pihak dalam menangani kericuhan yang terjadi di area kerja Engineering Procurement Construction (EPC) 1 proyek Banyu Urip.

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto menjelaskan, insiden bermula saat pekerja subkontrak yang dipekerjakan melalui Tripatra-Samsung, kontraktor EPC I, tidak diperbolehkan meninggalkan area kerja lebih cepat saat makan siang.

"Beberapa pekerja menjadi marah dan situasi memuncak dan menyebabkan kerusuhan pada bangunan dan kendaraan," ucap Erwin melalui pesan tertulisnya seperti dikutip Tribun, Jakarta, Sabtu (1/8/2015).

Menurut dia, situasi di area kerja EPC 1 saat ini sudah tertangani dan sebagai langkah pencegahan, ExxonMobil telah mengurangi produksi di area yang terdampak. Tercatat, dalam sehari produksi minyak Bayu Urip pada tingkat 80.000 barrel per hari.

"Kami sedang berkoordinasi dengan Tripatra-Samsung, kontraktor EPC 1, dan pihak pemerintah untuk menangani situasi ini," ujarnya.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum bisa memastikan insiden kerusuhan, yang terjadi di lokasi pengeboran minyak yang dikelola oleh Exxonmobil Cepu Limited, bakal memengaruhi produksi atau tidak.
Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Elan Biantoro, mengatakan, hal itu harus dilihat setelah siklus 24 jam ke depan. Saat ini, Blok Cepu bisa memproduksi 84.000-85.000 barrel minyak mentah per harinya.

"Nah, dari kerusuhan tersebut, ada beberapa fasilitas yang ditutup karena harus diperbaiki akibat amuk massa," kata Elan, Sabtu. Puncak produksi minyak di Blok Cepu sebesar 165.000 barrel per hari akan terealisasi pada September 2015.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi di Engineering Procurement Construction (EPC-1) lokasi pengeboran minyak yang dikelola oleh Exxonmobil Cepu Limited di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu siang.

Ribuan pekerja dari berbagai subkontrak membakar fasilitas sekuriti, perkantoran, dan mobil.

Kericuhan terjadi jelang jam istirahat pukul 11.30 WIB. Para pekerja sudah antre di pintu masuk-keluar area proyek. Antrean memanjang terjadi. Saat antre itu, ada beberapa pekerja yang jatuh. Kondisi itu memicu kemarahan pekerja lain sehingga tak lama kemudian pekerja beraksi, lalu membakar kendaraan dan pos keamanan.

"Hari ini pertama kalinya perusahaan memberlakukan satu pintu, sebelumnya tiga pintu," kata seorang pekerja yang tak mau disebutkan namanya di lokasi. (Seno Tri Sulistiyono)


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com