"Lihatkan Kementerian Perdagangan bagaimana (sekarang terlibat suap). Saya sudah capek teriak-teriak sejak 5 Tahun lalu terkait hal ini (dwell time)," ujar Lino usai rapat koordinasi terkait dwell time di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (3/8/2015).
Dia menilai, kritisnya masalah dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok lantaran sudah sejak lama kementerian dan lembaga membuat aturan sendiri-sendiri. Akhirnya kata dia, aturan-aturan tersebut malah membuat sulit masyarakat. Oleh karena itu, Lino mengatakan perlu adanya suatu sistem perizinan satu pintu sehingga pengajuan izin barang di pelabuhan bisa diurus hanya melalui sistem tersebut.
Selama ini lanjut dia, setiap kementerian dan lembaga memiliki sistem perizianan sendiri-sendiri sehingga virus proses lama untuk menyelesaikan perjalanan tersebut.
Sebelumnya, Lino sempat mengatakan bahwa sandiwara besar mulai terkuak. Pernyataan itu dilontarkan Lino seusai polisi menggeledah dan menetapkan beberapa pegawai Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai tersangka terkait waktu inap barang atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Bener kan. Saya bilang kan, kalian enggak percaya kan, itu kan saya bilang sandiwara besarsemua kan. Jadi dwelling time itu proses dokumen, bukan dengan saya (Pelindo II). Selama ini kan kalian (media), waktu masalah dwelling time, (beritakan) kalau saya yang salah. Tapi lihatlah (sekarang)," ujar Lino di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Lebih lanjut, Lino meyakini masih banyak kejanggalan yang akan terkuak seusai adanya tersangka dalam jajaran Kemendag. "Itu bagian besar dari sandiwara. Lihat, sekarang sandiwaranya mulai terbuka satu per satu. Masih banyak itu," kata dia. (baca: Dirut Pelindo II Sebut Sandiwara Besar Mulai Terkuak)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.