Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Usai, Harga Cabai Meroket 200 Persen

Kompas.com - 07/08/2015, 10:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Harga sejumlah sayur-mayur justru berubah pasca-Lebaran. Hal ini terjadi lantaran beberapa wilayah sentra produksi di Indonesia mengalami kekeringan.

Kenaikan harga dikeluhkan sejumlah pedagang pasar tradisional. Salah satunya pedagang di Pasar Warakas, Jakarta Utara, Sumini. Menurut dia, kenaikan harga terjadi di hampir semua komoditas, seperti cabai rawit merah, cabai keriting, bayam, bawang daun, lada, dan bawang putih.

Kenaikan harga paling tinggi terasa pada komoditas cabai rawit merah. Sejak tiga pekan terakhir, harga cabai rawit merah mengalami kenaikan 200 persen atau dua kali lipat. "Harga cabai rawit merah Rp 80.000 per kilo. Naiknya setelah Lebaran. Tadinya Rp 40.000," kata wanita asal Klaten itu kepada Kompas.com, Jumat (7/8/2015).

Selain cabai rawit merah, harga cabai keriting juga naik. Pada saat Lebaran, Sumini menjual cabai keriting Rp 40.000 per kilogram. "Cabai keriting sekarang modale Rp 55.000, jualnya Rp 60.000 (per kg)," lanjut Sumini.

Pedagang lain, Awi, juga mengeluhkan kenaikan harga-harga sehingga membuat pembelian sepi. Selain, cabai-cabaian, sayur-mayur seperti buncis, kacang panjang, dan sawi juga makin mahal. Satu kilogram kacang panjang kini dibanderol Rp 17.000, dari harga sebelumnya Rp 12.000. "Cabai rawit merah sekarang Rp 70.000-Rp 80.000 per kilo," ucap Awi yang sudah berjualan lebih dari 35 tahun ini.

Awi mengakui, kenaikan harga terjadi sejak Lebaran usai. Tak hanya harga yang naik, para pedagang juga makin sulit mendapatkan barang dagangan.

Tidak normal
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mencatat, rata-rata harga cabai rawit merah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mencapai Rp 60.000 per kg. Sementara itu, harga cabai merah keriting rata-rata mencapai Rp 30.000 per kg.

"Ini bukan cuma di perkotaan. Di daerah juga sama. Ini jelas sudah tidak normal karena normalnya harga cabai itu di bawah Rp 20.000 (per kilogram). Dengan harga di bawah Rp 20.000, petani sudah mendapatkan untung, dan masyarakat juga tidak terlalu berat saat membeli," ujar Sekretaris Jenderal APPSI Ngadiran kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, kenaikan harga cabai tersebut disebabkan kurangnya pasokan dari daerah pemasok cabai. Saat ini, lanjut Ngadiran, beberapa daerah produsen pangan mengalami kekeringan yang cukup parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com