Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Kembali Catat Rekor Terendah, BI Sebut Terpengaruh Tiongkok

Kompas.com - 11/08/2015, 17:36 WIB
Penulis Yoga Sukmana
|
EditorBambang Priyo Jatmiko
BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Hari ini, pelemahan nilai tukar rupiah kembali mencatat rekor sejak krisis 1998. Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada sore ini, Selasa (11/8/2015), di pasar spot berada di posisi Rp 13.607 per dollar AS. Ini merupakan level terendah sejak 1998 silam.

Bank Indonesia sebagai stabilisator rupiah memberikan penjelasan mengapa nilai tukar mata uang Garuda itu melemah cukup dalam hari ini. Menurut BI, melemahnya rupiah disebabkan tekanan eksternal, terutama karena keputusan Tiongkok melemahkan mata uangnya.

"Pergerakan rupiah hari ini terjadi karena keputusan Pemerintah Tiongkok melakukan depresiasi dengan melebarkan currency band," ujar Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara di Balikpapan, Selasa.

Menurut Mirza, keputusan Tiongkok tersebut dilakukan dalam rangka mendorong ekspor negeri Tirai Bambu itu sehingga lebih kompetitif. Saat ini, negara pesaing dagang Tiongkok, yaitu Jepang, Korea, dan dari negara Eropa, mengalami depresiasi mata uang yang cukup besar sehingga barang ekspor mereka menjadi lebih murah.

Dampak kebijakan Tiongkok itu tak hanya menekan rupiah. "Pengaruh dimaksud terhadap rupiah tidak sebesar pengaruh yang terjadi pada dollar Singapura, won Korea, dollar Taiwan, dan bath Thailand," kata Mirza.

Meski begitu, BI menyakini bahwa tekanan dari Tiongkok itu hanya bersifat sementara. Bank sentral Indonesia itu pun mengatakan akan terus ada di pasar untuk memantau pergerakan rupiah.

"Kami melihat saat ini rupiah sudah undervalue dan kompetitif terhadap ekspor manufaktur dan mendorong turis masuk ke Indonesia. Bank Indonesia akan selalu ada di pasar dalam rangka menjaga volatilitas rupiah," kata Mirza.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+