Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cukupi Kebutuhan Pasar, OJK Minta Sejumlah Bank untuk Tambah Modal

Kompas.com - 13/08/2015, 17:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad meminta tiga-empat bank dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 1 untuk menambah modal.

Menurut Muliaman, penambahan modal tidak hanya dibutuhkan ketika resiko kredit bermasalah (NPL) tinggi, melainkan memenuhi kebutuhan pasar.

“Rasanya saya sudah minta tiga atau empat bank menambah modal, tapi enggak hanya karena NPL. Karena isu yang lain juga. Jadi, dinamika pasar yang berkembang,” kata Muliaman ditemui usai rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), di Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Sejauh ini belum ada bank yang mengalami masalah permodalan. Akan tetapi, dia mengingatkan, bank-bank perlu melakukan penambahan modal jika ingin menambah penyaluran kredit.

“Kalau dia nambah kreditnya, modal harus ditambah. Jadi, anytime bank harus tambah modal,” sambung Muliaman.

Sebagaimana diketahui, terjadi tekanan terhadap risiko NPL karena kurs mendekati Rp 14.000 per dollar AS. Kendati demikian, bank-bank sejauh ini memiliki cover yang cukup memadai untuk merespons isu terkait NPL.

“Dan oleh karena itu bank terus meningkatkan kecukupan cadangan yang memadahi. Sampai hari ini cadangan itu sudah cukup, dan tentu saja kita berharap NPL tidak terekskalasi (karena resiko kurs),” ungkap Muliaman.

Sampai dengan akhir semester I-2015 NPL nett tercatat di level 1,25 persen, sedangkan NPL gross di 2,45 persen. Adapun rasio kecukupan modal sebesar 20,28 persen, sementara rasio likuiditas mencapai 80,94 persen. Rasio likuiditas menggambarkan perbandingan antara aset likuid dengan non-current deficit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com