(baca: China Devaluasi Yuan, Bursa Saham AS "Kebakaran")
"Indonesia tidak perlu mengikuti langkah Tiongkok atau Vietnam, karena nilai tukar rupiah sudah melemah mengikuti tren pelemahan global," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Rabu malam (19/8/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, keputusan Vietnam melakukan devaluasi mata uang dong merupakan reaksi susulan setelah Tiongkok terlebih dahulu melakukan devaluasi yuan. Vietnam tak mau produk-produk ekspornya kalah bersaing dengan produk Tiongkok yang harganya jauh lebih murah.
"Salah satu alasan sebuah negara mendevaluasi mata uangnya adalah untuk menjaga daya saing produk ekspornya. Misalnya Tiongkok karena yuan dinilai terlalu kuat sehingga harga barang ekspornya mahal, maka Tiongkok mendevaluasi yuan. Dengan kurs atau nilai tukar yuan yang lebih rendah, maka harga produk ekspor China menjadi lebih murah sehingga memiliki daya saing lebih tinggi. Hak itu juga dilakukan oleh Vietnam," kata dia.
Sementara itu saat ditanya dampak devaluasi yuan dan dong terhadap rupiah, Tirta menjawab bahwa dampaknya relatif kecil terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Meski begitu, BI mengakui bahwa neraca perdagangan bisa saja terpengaruh karena barang dari Tiongkok dan Vietnam yang murah bisa masuk dan membanjiri pasar Indonesia.
(baca juga: Vietnam Devaluasi Mata Uang Menjadi 21.890 Dong Per Dollar AS)
"Dampak terhadap neraca perdagangan secara tidak langsung ada, karena sebagian komoditas export kita juga mirip dgn ekspor China atau Vietnam. Ya barang dari China jadi relatif lebih murah. Jadinya ada potensi bahwa Tiongkok dan Vietnam bisa ekspor lebih banyak dan lebih bersaing dengan barang kita (di dalam negeri)," ucap Tirta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.