Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Sambal, Yoyok Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 21/08/2015, 05:45 WIB

Rata-rata komentar teman-temannya positif. "Jika dari 11 teman saya masih delapan orang yang bilang enak dan sisanya tidak, saya tidak puas akan terus berusaha hingga ke-11 teman bisa bilang enak semua," ucap Yoyok.

Dengan bermodalkan uang senilai Rp 9 juta hasil tabungan dan pinjam dari saudaranya, akhirnya berdirilah Waroeng Spesial Sambal (SS) pada 20 Agustus 2002 yang berupa warung tenda kaki lima di trotoar sebelah Graha Sabha Pramana UGM. Ternyata, respons konsumen bagus.

Dalam sebulan warung tenda miliknya sudah memiliki pelanggan tetap. Umumnya penggemar Warung SS ini adalah kalangan mahasiswa yang sangat merindukan makanan rumahan dengan harga yang pas di kantong. Kala itu, omzetnya bisa mencapai Rp 1,5 juta saban hari.

Yoyok saat itu mengandalkan promosi dari mulut ke mulut untuk memperkenalkan usahanya kepada masyarakat. Sebagai pebisnis pemula, di tahun pertama dia hanya fokus memikirkan bagaimana memproduksi dan menghasilkan uang. Yoyok belum memiliki keterampilan untuk bagaimana mengatur keuangan dengan baik.

Sehingga di tahun-tahun berikutnya, pria kelahiran Boyolali ini berpikir keras untuk menabung dari bisnisnya ini agar gerainya bisa cepat berkembang. Dia akhirnya bisa membuka gerai kedua Waroeng SS yang buka di daerah Condong Catur.

Melihat perkembangan yang baik, kemudian dengan modal patungan bersama beberapa temannya Yoyok kembali membuka cabang Waroeng SS ketiga di daerah Seturan.

Dalam empat tahun pertama Waroeng SS masih mengembangkan cabang di regional Yogyakarta saja. Lalu memasuki tahun kelima, Yoyok mulai melakukan ekspansi cabang-cabang hingga ke Solo, Semarang, Purwokerto, Kediri, Malang, dan kota lain di pulau Jawa dan Bali. Pada tahun ke empat dan kelima Yoyok bilang, Waroeng SS sudah memiliki konsep dalam bangunan permanen dan bukan warung tenda lagi.

Dia sempat menawarkan sistem kemitraan usaha, namun setahun berjalan konsep ini dirasa kurang pas dengan dirinya karena sulitnya menjaga kualitas di setiap gerai. Akhirnya, dia tidak melanjutkan penawaran namun mitra usaha yang sudah terlanjur bergabung masih tetap menjalankan usaha ini.  (Izzatul Mazidah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com