“IHSG anjlok karena faktor eksternal, dan pelaku pasar masih belum melihat kinerja dari reshuffle kabinet kemarin,” kata Fadhil, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Salah satu sentimen negatif yang melorotkan IHSG adalah ketidakpastian Federal Reserve dalam mengerek suku bunga acuan. Kekhawatiran akan perang mata uang juga memberikan tekanan dari eksternal terhadap bursa saham.
“Kalau tidak ada kepastian, tidak ada confidence, pasti pasar bergejolak termasuk Indonesia. Cuma di Indonesia ditambah faktor internal. Internal ini masalah pelemahan nilai tukar rupiah, karena pemerintah yang memang tidak bisa memberikan confidence ke pasar,” ucap Fadhil.
Fadhil mengatakan, kinerja kabinet kerja yang baru utamanya para menteri ekonomi sangat dinanti. Pasar memang mengharapkan perbaikan dari perombakan kabinet. “Karena selama ini komposisi menteri ekonomi (sebelum reshuffle) kurang bisa memberikan dukungan ke Jokowi,” ucap Fadhil.
Ia pun mencontohkan, menteri-menteri di bidang ekonomi bisa berkoordinasi seperti pada zaman Sri Mulyani dan Boediono. Dia menilai, pada waktu itu koordinasi antara pengambil kebijakan di sektor fiskal dan moneter bisa berjalan baik.
“Tapi untuk sekarang ini bagaimana pun yang bisa mengkoordinasi fiskal dan moneter kan Presiden. (Tapi) Ini tidak. Presiden tidak bilang langkah-langkah langsung,” kata Fadhil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.