Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terus Terpuruk, Gubernur BI Minta Eksportir Lepas Valas

Kompas.com - 24/08/2015, 17:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo meminta para eksportir untuk melepas valuta asing (valas), sebab tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus berlanjut.

Nilai tukar mata uang garuda pada penutupan sore ini, Senin 24/8/2015) berada di Rp 14.049 per dollar AS. “Eksportir sekarang sudah saatnya lepas valutas asing agar supply dan demand seimbang, agar nilai tukar enggak tertekan,” ucap Agus ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Agus menengarai, nilai tukar rupiah yang pada perdagangan hari ini sempat tembus 14.000 per dollar AS disebabkan adanya aksi jual di pasar saham (sell off). Kondisi tersebut tidak hanya di Indonesia saja.

“Hari ini ada global sell off. Jadi pelaku pasar modal hampir semua sedang lepas saham. Ini berdampak ke Indonesia,” kata dia.

Selain disebabkan aksi jual di pasar modal, Agus juga menyebutkan anjloknya harga minyak dunia di kisaran 40 dollar AS per barel juga turut menekan kurs. “Orang khawatir lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia,” sambung dia.

Kondisi nilai tukar rupiah hari ini diakui sudah di bawah nilai ideal pasar atau undervalued. Sebenarnya, kata Agus, kondisi seperti ini menguntungkan bagi negara yang memiliki industri pengolahan kuat.

“Kalau ada negara besar melemahkan, bisa dipahami. Negara tertentu melemahkan mata uangnya karena punya sektor pengolahan. Indonesia, sekarang 50 persen ekspor tergantung komoditas primer. Sehingga tidak dapat manfaat dari pelemahan mata uang. Jadi, kita tidak ikutan kompetisi mata uang,” pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Whats New
Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Whats New
PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

Whats New
Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com