Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Menurunkan Harga BBM Bentuk Stimulus Nyata bagi Rakyat

Kompas.com - 25/08/2015, 11:01 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri menyarankan pemerintah melakukan tiga langkah yang dia sebut sebagai upaya "menolong" rakyat di tengah merosotnya ekonomi saat ini. Menurut dia, pemerintah harus menjaga daya beli masyakat sekaligus menjaga inflasi terkendali di level rendah.

"Tidak banyak yang bisa dilakukan pemerintah untuk menolong rakyat. APBN sedang dalam tekanan. Penerimaan negara dari pajak dan dari minyak sangat tertekan. Belanja harus dipangkas. Pemerintah berkonsentrasi saja mengurus dirinya sendiri. Yang penting jangan ganggu konsumsi rumah tangga dan investasi swasta," tulis Faisal seperti dikutip dalam blog pribadinya, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Lengkap pertama, Faisal menyarankan pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi dan mencermati penetapan harga BBM tak bersubsidi agar tetap sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM yakni terdapat margin keuntungan maksimum 10 persen. "Inilah bentuk stimulus nyata bagi rakyat banyak", kata dia.

Selanjutnya langkah kedua, Faisal meminta pemerintah jangan main-main dengan kuota impor sapi. Menurut dia apabila pemerintah main-main dengan kuota impor sapi, justru hanya menguntungkan para pengusaha penggemukan sapi. Di sisi lain, masyakat justru menanggung beban lantaran harga daging sapi menjadi mahal.

Sementara langkah ketiga, pemerintah disarankan harus memermudah investasi. Saat ini kata dia, ada perusahaan minyak asing besar (major oil company) yang hendak investasi senilai 12 miliar dollar AS tetapi kesulitan investasi di Indonesia.

Ada lagi kata Faisal, perusahaan asing yang hendak menjual gas ke PLN, sudah lima bulan tetapi ditanggap oleh PLN.

Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas itu yakin, jika ketiga hal yang ia sarankan terealisasi, maka rakyat akan amat terbantu di tengah kondisi ekonomi yang sulit saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com