Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang dari Konsumen BBM di SPBU Pertamina

Kompas.com - 29/08/2015, 15:09 WIB


KOMPAS.com - Ada sekitar 6.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di seluruh Indonesia. Dengan jumlah sebanyak itu, peluang dari konsumen bahan bakar minyak (BBM) terbilang besar. Hal inilah yang menjadi alasan Phar Indonesia memilih mengelola ruang iklan di SPBU.

Catatan Phar Indonesia pada Kamis (27/8/2015) menunjukkan bahwa sejak setahun silam pilihan mengelola ruang iklan di SPBU menuai hasil positif. Langkah ini kata Managing Director of Asia Phar Partnerships Prem Bhatia bisa menambah kontribusi pendapatan bisnis non-BBM di SPBU Pertamina. "Kami melakukan maksimalisasi ruang advertorial dan standardisasi media," katanya.

Prem menambahkan sejauh ini pihaknya sudah menjalin kerja sama antara SPBU Pertamina dengan merek-merek seperti AirAsia, Unilever, Yamaha, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Garnier, dan Nissan. Pengalaman dengan Unilever, menurut Prem, misalnya, menunjukkan bahwa penjualan produk Unilever bisa menanjak hingga 754 persen. Waktu itu, Unilever melakukan program aktivasi di SPBU selama dua bulan.

Saat ini, Phar juga telah menjadi agensi eksklusif untuk AirAsia di wilayah ASEAN untuk media iklan di majalah, pesawat, dan secara digital. Terkait dengan hal tersebut, Phar melalukan investasi di sektor teknologi informasi dengan menghadirkan layanan publisher trading desk.

Melalui publisher trading desk, AirAsia Indonesia mulai bulan depan dapat mampu menjalankan kampanye dalam jaringan (daring) dengan target pasar pelanggan berdasarkan usia, gender, kebangsaan, dan tujuan bepergian, dari sebanyak total 55 juta penumpang yang terbang bersama AirAsia setiap tahunnya.

Sementara itu, di bidang bisnis transportasi dan infrastruktur lainnya, Phar pada pekan lalu mengumumkan telah berhasil mendapat hak penamaan tiga stasiun di Kuala Lumpur, Malaysia. Ketiga stasiun itu akan diberi nama dari produk yang menanamkan investasinya di masing-masing stasiun. Menurut Prem, hal ini merupakan skema kerja sama yang baru pertama kali dilakukan di Asia.

Prem menambahkan, pihaknya juga melihat potensi besar di Indonesia seiring dengan program pemerintah yang mencanangkan investasi untuk pembangunan infrastruktur khususnya MRT di Jakarta dan bandara. Pihak lain yang telah bekerja sama dengan Phar adalah Light Rail Manila Corp (Filipina), Rapid KL (Malaysia), Bangalore Metro (India), dan Transport for London (Inggris).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com