Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telang Menuju KTM Percontohan

Kompas.com - 29/08/2015, 18:43 WIB

KOMPAS.com - Debu saat teriknya kemarau pada Jumat (28/8/2015) siang itu beterbangan ke udara tersapu empasan angin rombongan kendaraan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Marwan Jafar menuju kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Kunjungan  masih terkait dengan pergelaran Pameran Potensi Desa 2015 sejak Kamis (27/8/2015) sampai dengan Minggu (30/8/2015) di ibu kota Kabupaten Banyuasin, Pangkalan Balai.

Dari ibu kota provinsi, Palembang, jarak menuju Telang sekitar 45 kilometer menuju kawasan pelabuhan Tanjung Api-api, masih di Kabupaten Banyuasin. Jarak Palembang ke Tanjung Api-api sekitar 80 kilometer.

Sekitar satu jam perjalanan, papan nama KTM Telang sudah terlihat. Jadilah, rombongan masuk ke KTM Telang melalui jalan selebar sekitar delapan meter. Jalan dari beton itu sudah tak lagi mulus. Lagi-lagi, debu beterbangan tersapu oleh kendaraan rombongan tersebut.

Telang, seturut catatan dari Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kementarian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi merupakan
satu dari 43 kawasan transmigrasi di Provinsi Sumatera Selatan. Dari jumlah itu, empat kawasan transmigrasi, termasuk Telang, sudah ditetapkan menjadi KTM. Selain Telang, tiga KTM lainnya adalah Belitang di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Parit Rambutan di Kabupaten Ogan Ilir, dan Kikim di Kabupaten Lahat.

Khusus Telang, pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.137/MEN/VI/2008 dan KEP.293/MEN/IX/2009 menetapkannya sebagai KTM. Secara hukum, KTM Telang mendapatkan legalisasi melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 22 Tahun 2009. KTM Telang juga masuk dalam Kawasan Strategis Kabupaten melalui Perda Nomor 28 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten.
Masih menurut catatan tersebut, kini total luas KTM Telang adalah 95.940 hektare. Angka ini setara dengan 8,11 persen dari total luas Kabupaten Banyuasin yakni 1.183.299 hektare. Sementara, jumlah penduduk KTM Telang ada 23.188 kepala keluarga (KK) atau 86.665 jiwa.

Kompas.com yang berkesempatan dalam rombongan tersebut menyaksikan sarana dan prasarana yang ada di KTM Telang seperti jalan, jembatan, dan gorong-gorong. Sarana dan prasarana itu tampak memerlukan pembenahan lebih lanjut. Pasalnya, jembatan-jembatan penghubung jalan masih belum memiliki betonan halus. Kendaraan mesti berjalan pelan saat melewati jembatan karena antara bentang jembatan dan badan jalan menyisakan jarak lumayan lebar.

Sementara itu, di KTM Telang dengan komoditas tanaman pangan unggulan yakni padi, jagung, dan kedelai, sudah dibangun antara pabrik pupuk granular, rumah produksi  pupuk organik, dan kantor pertanian terpadu.  

Dari segi perekonomian, menurut catatan tersebut, KTM Telang juga sudah memunyai pasar, dan lima unit kantor lembaga keuangan mikro berbasis syariah (LKM BMT). Ada juga kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan toko Usaha Kecil Menengah (UKM) Mart. Di UKM Mart tersebut, warga menjual penganan khas produksi mereka seperti keripik pisang, keripik daun singkong, kemplang udang, dan kemplang ikan.

Dalam kunjungannya, Menteri Marwan Jafar mengatakan bahwa pemerintah akan terus membangun infrastruktur jalan di KTM Telang. Upaya itu akan berlangsung dalam tahun
anggaran 2015 dan tahun mendatang. Dengan pembangunan-pembangunan tersebut, KTM Telang bisa menjadi inspirasi bagi wilayah-wilayah transmigrasi di sekitarnya. "KTM Telang menuju KTM percontohan," demikian Marwan Jafar.  

Josephus Primus Di UKM Mart Kota Mandiri Terpadu (KTM) Telang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, warga menjual penganan khas produksi mereka seperti keripik pisang, keripik daun singkong, kemplang udang, dan kemplang ikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com