Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Sukses Ternyata "Anita"

Kompas.com - 01/09/2015, 21:06 WIB

KOMPAS.com - Di pengujung seminar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Selasa (1/9/2015) siang itu mencatatkan setidaknya nama "Anita". Adalah Dr. Jangkung Handoyo Mulyo M.Ec yang dalam salah satunya bercerita ihwal ketela. "Ya, itu ketela atau casava," tutur Jangkung.

Menurut Jangkung, ketela bisa dibuat menjadi penganan apa saja. Ada ketela alias singkong goreng. Ada keripik singkong. Ada juga, mi dari ketela.

Namun begitu, ujar Jangkung, akan baik bila banyak pihak tidak berhenti pada ketela. Pesan paling penting adalah bahwa ketela bisa dijadikan apa saja. "Itu yang saya sebut 'Anita' atau ada nilai tambah," kata Jangkung yang disambut tawa berderai peserta seminar.

Seminar bertajuk "Kawasan Transmigrasi sebagai Daya Tarik Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Melalui Agribisnis dan Agroindustri" membawa pesan ihwal pengembangan wilayah transmigrasi di Tanah Air saat ini. Hadir sebagai pembicara, termasuk Jangkung, antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, Deputi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Laksamana Muda H. Sipahutar, dan Direktur Perkotaan dan Perdesaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Hayu Parasati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com