Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Lebih Suka Tenaga Kerja Lokal

Kompas.com - 02/09/2015, 13:03 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Pengusaha Indonesia lebih menyukai tenaga kerja lokal karena upah yang cukup kompetitif. Demikian disampaikan Asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah.

"Terutama pengusaha lokal pasti akan memilih tenaga kerja lokal, kemampuan tenaga kerja lokal itu sebetulnya tidak kalah dengan tenaga kerja asing," kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Rabu (2/9/2015).

Oleh karena itu, sebetulnya para karyawan perusahaan tidak perlu khawatir mengenai penyerapan tenaga kerja asing oleh perusahaan lokal.

"Selama kemampuan tenaga kerja lokal ini sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan, tentu kami memprioritaskan tenaga kerja lokal tersebut," katanya.

Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri ada beberapa perusahaan yang mendatangkan tenaga kerja asing untuk mengisi sejumlah posisi penting di perusahaan.

"Biasanya, perusahaan yang mendatangkan tenaga asing ini adalah perusahaan asing juga. Mereka mendatangkan beberapa tenaga kerja yang mengisi jabatan penting salah satunya manajer," katanya.

Sedangkan untuk posisi di bawah itu di antaranya operator, pengawas, dan staf kantor tetap diisi oleh tenaga kerja lokal.

"Mereka tidak mau terlalu banyak mendatangkan tenaga kerja asing karena upahnya tidak kompetitif, justru bisa memberatkan ongkos operasional perusahaan," katanya.

Sebelumnya, tepatnya pada tanggal 1 September kemarin ribuan pekerja perusahaan dari beberapa wilayah di Indonesia melakukan aksi demonstrasi.

Pada aksi tersebut, asosiasi serikat pekerja Indonesia (Aspek) menolak kebijakan Pemerintah atas keberadaan tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia. Penolakan tersebut dilakukan karena masih tingginya angka pengangguran dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dialami pekerja di Indonesia.

baca juga: Alasan Menaker Hapus Syarat TKA Bisa Berbahasa Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com