Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Asap, Citilink Batalkan Semua Penerbangan ke Pekanbaru

Kompas.com - 05/09/2015, 14:41 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Citilink membatalkan semua jadwal penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, hingga 7 September 2015. Total sebanyak 58 penerbangan dibatalkan akibat gangguan asap kebakaran lahan dan hutan yang mengganggu jarak pandang.

Berdasarkan data penerbangan dari Citilink, Sabtu (5/9/2015), puluhan penerbangan itu termasuk yang sudah dibatalkan sejak gangguan asap 2 September 2015 lalu.

Maskapai anak perusahaan Garuda Indonesia itu melayani rute penerbangan domestik. Setiap hari Citilink melayani 12 penerbangan dari dan menuju Pekanbaru dari Jakarta, Batam, Yogyakarta, dan Surabaya.

Pembatalan penerbangan Citilink mulai terjadi sejak tanggal 2 September, yakni untuk penerbangan rute Pekanbaru-Yogyakarta. Kemudian selama dua hari berturut-turut kemudian, semua penerbangan terpaksa batal akibat pekatnya asap. Manajemen maskapai akhirnya memutuskan menghentikan sementara semua penerbangan mulai tanggal 5-7 September.

"Mudah-mudahan jika cuaca membaik pada Selasa 8 September 2015 mendatang, Citilink bisa melayani penumpang lagi," kata Manager Pemasaran Citilink Pekanbaru kepada Antara di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, Sabtu.

Ia menjelaskan kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan ketidakpastian cuaca kabut asap yang melanda Bandara Pekanbaru. Ia mengatakan kebijakan serupa juga diberlakukan di Bandara Jambi. Sebabnya, dalam dua hari terakhir jarak pandang di Bandara Pekanbaru berada di bawah batas aman minimal 1.000 meter.

"Apabila penumpang meminta refund (pengembalian uang) kita ganti 100 persen," ujarnya. Sementara itu, ia mengatakan jika calon penumpang lebih memilih untuk melakukan penjadwalan ulang penerbangan atau "re-schedule", maka Citilink siap membantu.

Dari pantauan di Bandara SSK II Pekanbaru tampak kantor perwakilan Citilink dipenuhi calon penumpang. Mereka mempertanyakan kebijakan yang diambil Citilink terkait pembatalan penerbangan dari dan ke Pekanbaru hingga 8 September 2015.

"Saya senang dengan kebijakan seperti ini. Artinya dapat kejelasan dan tidak perlu menunggu penerbangan yang tidak pasti," kata salah seorang penumpang, Wahyu.

Airport Duty Manager Bandara SSK II Ibnu Hasan mengatakan terdapat dua maskapai yang berhasil melakukan penerbangan pada Sabtu pagi pukul 07.00 WIB meski jarak pandang sangat terbatas.

"Kedua maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta. Keduanya berhasil terbang dengan jarak pandang sekitar 600 meter. Namun setelah itu tidak ada lagi yang mendarat maupun terbang," katanya.

Ia menjelaskan Garuda Indonesia dan Lion Air yang berhasil lepas landas karena sempat menginap di Apron Bandara setelah keduanya berhasil mendarat pada Jumat malam.

Sementara itu, hingga siang ini terpantau ada satu pesawat Garuda Indonesia yang berhasil mendarat di Bandara Pekanbaru karena jarak pandang membaik.

"Tadi pukul 08.00 WIB jarak pandang sempat hanya 400 meter, namun sekarang sudah lebih baik mencapai 1.000 meter," katanya.

Ia menjelaskan sejumlah penerbangan lainnya yang mengalami gangguan namun tidak melakukan pembatalan antara lain maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, Air Asia, Lion Air, dan Sriwijaya Air.

Kompas TV 6 Provinsi Darurat Asap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com