Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofjan Wanandi Sebut Rizal Ramli Harus Ditertibkan

Kompas.com - 09/09/2015, 10:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menyebutkan, Menteri Kordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli harus ditertibkan. Hal itu terkait dengan pernyataan Rizal mengenai program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. (Baca: Rizal Ramli: Proyek Listrik 35.000 Megawatt Rugikan PLN)

"Kalau saya sebagai pribadi, Presiden harus tertibkan, yang begitu-begitu tidak bisa ditoleransi. Akhirnya kan bingung investor di luar," kata Sofjan Wanandi di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015).

Sofjan Wanandi khawatir investor akan bingung melihat siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut. Investor tentunya juga akan mengalami kebingungan melihat kebijakan Presiden Joko Widodo itu dengan mudahnya diintervensi oleh Rizal Ramli.

"Mana yang dipegang, menkonya atau presidennya. Rusak semua kita nanti, tidak bisa bicara seenaknya, memangnya ini negara apa, banana republic memangnya?" ujar dia.

Rizal Ramli, kata dia, seharusnya hanya bisa memberikan masukan untuk Presiden saat digelar rapat kabinet yang membahas soal kelistrikan. Masukan tersebut tentunya tidak boleh bocor keluar dari lingkungan kabinet. Namun, hal yang dilakukan Rizal Ramli sungguh berbeda.

Keputusan soal pengurangan kapasitas itu diambil oleh Rizal Ramli setelah menggelar rapat di kantornya, Senin (8/9/2015). Rapat tersebut antara lain dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan dan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir.

Rizal Ramli menyebut program 35.000 megawatt tidak memungkinkan direalisasikan. Ia menyebut yang paling dibutuhkan Indonesia adalah diversifikasi sumber energi dan pemangkasan jumlah menjadi 16.000 megawatt. (Nurmulia Rekso Purnomo)

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Ada "Provider" Setengah Mafia di Pulsa Listrik

Kompas TV Menko Maritim Anggap PLN Mafia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com