Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Massal Tak Bisa Ditunda-tunda Lagi

Kompas.com - 10/09/2015, 16:46 WIB

Menurut dia, jalur LRT berupa jalur layang yang menggunakan ruas di sisi tol. Dengan demikian, proyek ini akan mengoptimalkan lahan yang dimiliki pemerintah dan meminimalkan pembebasan lahan.

”Jika ada lahan yang dibebaskan, sifatnya business to business yang menjadi tanggung jawab konsorsium BUMN. Jadi, tak perlu lagi pembebasan lahan oleh pemerintah daerah,” kata Kiswodarmawan.

Dalam sambutannya, Presiden meminta pengoperasian LRT ini bisa diintegrasikan dengan moda transportasi massal lain di Jakarta, seperti KRL commuter line, kereta cepat massal (MRT), kereta ringan DKI Jakarta, serta bus transjakarta dan transjabodetabek.

(baca juga: Kemenhub: Lelang Operator LRT Dimulai Awal Tahun Depan)

Tidak hanya di Jawa

Mengakhiri sambutan, Presiden menegaskan, pembangunan transportasi massal kereta tidak hanya terfokus di Pulau Jawa. Akhir bulan ini, pemerintah akan mulai membangun kereta api di Sulawesi.

”Saya mau (proyek itu) dikerjakan dulu 5-7 kilometer, baru saya mau groundbreaking,” kata Presiden.

Pemerintah juga tengah merancang pembangunan jalur kereta api di Papua. Saat ini tengah disusun studi kelayakan yang diperkirakan selesai pada akhir Desember 2015.

”Ini perlu saya sampaikan agar tidak ada kesan hanya Jawa saja yang dibangun,” ujar Presiden Joko Widodo. (why/ilo/ARN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 September 2015, di halaman 1 dengan judul "Transportasi Massal Tak Bisa Ditunda-tunda Lagi".

Kompas TV Presiden Resmikan Pembangunan LRT


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com