Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Rizal Ramli Bongkar Beton di Priok, Sudah Ada Kesepakatan Pelindo-KAI

Kompas.com - 12/09/2015, 21:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, PT Pelindo II dan PT KAI sudah bertemu membicarakan nasib rel kereta api yang dibeton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Setelah dimediasi Kementerian Perhubungan, kata Jonan, Pelindo II sepakat mengaktifkan kembali jalur kereta di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Jadi kereta barang di pelabuhan itu, kira-kira 3 minggu lalu ada pertemuan di Kemenhub, antara Pelindo II dan KAI. Mereka sudah sepakat," ujar Jonan saat menggelar jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Dia menjelaskan, aktivasi rel kereta barang di Pelabuhan Tanjung sangat penting sehingga arus logistik dari dan ke pelabuhan bisa lebih cepat. Selama ini arus keluar masuk barang ke Pelabuhan Tanjung Priok hanya mengandalkan truk-truk kontainer.

Awalnya, kata Jonan, Pelindo II kurang berminat kereta barang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti dijelaskan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, Pelindo II menolak kereta barang lantaran takut bisnisnya berkurang.

Seperti diketahui, penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok memiliki tarif tersendiri. Artinya, semakin lama kontainer ada di pelabuhan, maka pundi-pundi tarif yang dibayarkan ke Pelindo II juga kan semakin besar.

Jika ada kereta barang, maka kontainer-kontainer itu bisa langsung di keluarkan dari pelabuhan.

Dengan adanya kesepakatan dua BUMN itu, kata Jonan, diusahakan akhir tahun 2015, kereta barang sudah akan masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok dan di Pelabuhan Cirebon.

"Itu kesepakatan mereka berdua sih, kita hanya memfasilitasinya, karena ini penting yah sehingga logistik itu ada pilihan, mau pakai truk boleh, kereta boleh, sehingga bisa kompetitif," kata Jonan.

Rizal sebelumnya mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok. Saat itu, Rizal membongkar beton-beton yang menutupi rel yang dibangun ketika masa penjajahan Belanda dulu. Mesin penghancur berupa bor pun dia gunakan sendiri untuk menghancurkan beton tersebut. (baca: "Kepret" Pelindo II, Rizal Ramli Hancurkan Beton di Tanjung Priok)

"Akibat ini, kereta barang tidak bisa masuk (ke pelabuhan)," ujar Rizal sebelum menggunakan bor penghancur beton tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com