Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaet Pengusaha Perikanan, Susi Cerita Kebiasaan Nelayan Pantai Selatan Jawa

Kompas.com - 14/09/2015, 22:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti punya cara menarik untuk meyakinkan para pengusaha untuk berinvestasi di sektor perikanan.

Jika biasanya seorang menteri menggembor-gemborkan potensi alam suatu daerah, Susi justru menonjolkan sikap masyakarat di pantai selatan Jawa untuk mempromosikan wilayah tersebut.

"Saya lihat kalau selatan ini kehidupan nelayannya sangat baik, attitude-nya sangat baik, wanita lebih berkuasa dibanding bapak-bapaknya," ujar Susi saat berdialog dengan Anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Menurut menteri asal Pangandaran Jawa Barat itu, attitude masyarakat disepanjang pantai selatan Jawa itu menjadi daya tarik pengusaha untuk berinvestasi. Pasalnya, kata dia, laki-laki di sana tak akan bertindak aneh-aneh menghambur-hamburkan uangnya untuk keperluan yang tak penting.

"Jadi, uangnya utuh Pak. Kalau untuk investasi, bapak-bapak (nelayan) di sana enggak pernah spending untuk dombret, judi, macem-macem. Selatan bagus-bagus, religius juga," kata dia.

Saat ini, Susi memang sedang gencar menarik pengusaha baik dalam maupun luar negeri untuk investasi di sektor perikanan dan kelautan. Bahkan investor asing sebaiknya diperbolehkan memiliki saham mayoritas di industri pengolahan ikan.

Akan tetapi, penangkapan ikannya harus dilakukan oleh nelayan dan kapal Indonesia, tidak boleh nelayan dan kapal asing. Saat ini, keluh dia, para pengusaha asing justru dilarang memiliki mayoritas saham di industri pengolahan ikan atau cold storage. Oleh karena itu, kata Susi, tak ada investor asing yang mau masuk berinvestasi di sektor perikanan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com