Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Saya Antitesis SBY

Kompas.com - 15/09/2015, 11:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli berujar bahwa dirinya adalah antitesis mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mengaku tak bisa menyelesaikan suatu persoalan dengan santun sebagaimana gaya SBY.

"Saya antitesis SBY, tidak bisa menyelesaikan Pelindo dengan santun. Kayak Lino (Direktur Utama Pelindo II), lawan saya diskusi, nggak bisa (saya kayak SBY)," ujar Rizal dalam acara Pra Kongres Ilmu Pengetahuan di Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Dalam kasus Pelindo II, kata dia, penanganan masalahnya tak bisa dilakukan dengan cara santun khas SBY. Pasalnya, tutur Rizal, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino memiliki kuasa yang teramat besar.

"Namun, dia (Lino) bisa bayar miliaran untuk pasang iklan. Lino mau lawan RR. Pasang iklan, jadi sudah jemawa sekali. Punya uang, punya kuasa, Kabareskrim saja bisa diganti. Inilah. Yang seperti ini harus kita rapihkan," ujar dia.

Pada Kamis (10/9/2015), Rizal Ramli benar-benar "kepret" Pelindo II. Saat mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dia membongkar beton yang dipasang oleh pihak badan usaha milik negara (BUMN) pelabuhan itu. Beton tersebut sebelumnya untuk menghalangi jalur kereta api yang masuk ke pelabuhan.

Mesin penghancur berupa bor pun dia gunakan sendiri untuk membongkar beton tersebut. Dari pengamatan Kompas.com, rel kereta api dan area wilayah di sekitarnya dibeton oleh Pelindo II untuk dijadikan sebagai tempat penumpukan peti kemas.

Beberapa waktu lalu, Rizal mengatakan bahwa salah satu penyebab lamanya peti kemas keluar dari pelabuhan adalah kondisi bahwa dua BUMN, yakni PT Pelindo II dan PT KAI, selalu berselisih. Pelindo II, kata dia, menolak adanya jalur kereta api ke Pelabuhan Tanjung Priok, yang membuat kontainer tak bisa segera cepat keluar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com