Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Paket Kebijakan Kurang "Nendang"

Kompas.com - 17/09/2015, 12:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior INDEF Fadhil Hasan mengatakan, paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kurang mendengarkan aspirasi dari kalangan dunia usaha. "Kalau istilahnya orang muda, kurang nendang. Karena masih normatif," kata Fadhil dalam sebuah onair talkshow, Rabu malam (16/9/2015).

Fadhil menjelaskan, dunia usaha sekurang-kurangnya dari 23 asosiasi yang bergerak di berbagai bidang industri mengusulkan deregulasi lengkap dalam bentuk matriksnya. "Tapi kalau saya lihat apa yang diusulkan dengan apa yang dikeluarkan masih ada kesenjangan besar," jelas dia.

Padahal, kalangan dunia usahalah yang merasakan dampak pertama kali dari pelemahan nilai tukar rupiah. Biaya produksi mereka menjadi terkerek mahal. Pemutusan hubungan kerja pun sudah banyak terjadi.

"Sementara birokrasi punya mindset berbeda. Paket deregulasi kalau dimaksudkan untuk mempermudah dunia usaha, ya usulan mereka diakomodasi. Jadi, sejalan," ucap dia.

Beberapa deregulasi yang dibutuhkan dunia usaha adalah kebijakan pajak, dan simplifikasi perizinan usaha. Namun, dengan banyaknya kebijakan yang akan diubah, yakni 134 kebijakan, muncul pula kekhawatiran, hasil deregulasi akan lama diimplementasikan.

"Sekarang kita percaya sama birokrasi, bisa menyelesaikan dalam waktu cepat? Saya kok termasuk yang kurang percaya, kalau tidak ada tekanan atau leadership," ucap Fadhil.

"Masalah koordinasi juga. Bagaimana mengkoordinasi berbagai lembaga di bawah Kemenko Perekonomian dan Kemenko Maritim, sementara kita tahu sendiri bagaimana suasana kabinet, antara satu menteri dengan yang lainnya," kata dia.

baca juga: Faisal Basri Sebut Tak Ada "Quick Win" di Paket Kebijakan untuk Redam Gejolak Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com