Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Rupiah Terus Tertekan, BI Ubah Rentang Kurs dalam Asumsi Makro

Kompas.com - 22/09/2015, 05:42 WIB
EditorFidel Ali
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia kembali mengubah rentang asumsi kurs rupiah di Rancangan APBN 2016, kali ini batas bawah dinaikkan menjadi Rp13.700-Rp13.900 per dolar AS dari sebelumnya di rentang Rp13.400-Rp13.900 per dolar AS.

Gubernur BI Agus Martowardojo dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin malam (21/9/2015), memperkirakan tekanan pada defisit transaksi finansial karena ketidakpastian ekonomi global masih akan berlanjut setidaknya hingga kuartal I 2016.

"Kita melihat kondisi kuartal I 2016 masih Rp14 ribu per dolar AS setelah tertekan terus di kuartal III 2015 karena ekspetasi suku bunga The Fed. Namun ada penguatan sedikit di kuartal II-IV 2016 di Rp13.700-Rp13.900," ujar dia.

Agus mengatakan dinamika perekonomian global karena spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral AS The Fed, develuasi yuan Tiongkok, dan penurunan harga komoditi akan memicu tekanan terhadap aliran modal ke dalam negeri. Sebaliknya, tekanan itu pula rentan mendorong dana keluar.

Secara tahun kalender berjalan hingga 18 September 2015, kata Agus, dana asing yang masuk ke pasar modal dan obligasi pemerintah turun menjadi hanya sekitar Rp39 triliun dari periode sama di 2014 sebesar Rp170 triliun.

"Namun kita juga meyakini tertekannya transaksi finansial ini karena gejolak ketidakpastian suku bunga The Fed. Setelah tekanan mulai mereda, kami lihat sampai 2016 bisa jadi lebih baik," ujarnya.

Menurut Agus, dalam pernyataan hasil sidang Komite Pasar Terbuka The Fed pekan lalu, terdapat indikasi bahwa bank sentral AS baru akan menaikkan suku bunganya jika inflasi di kisaran 2,0 persen. Dengan salah satu indikator itu, terdapat perkiraan suku bunga The Fed baru akan dinaikkan pada 2017.

"Jadi ada indikasi sulit dicapai, kemungkinan akan ditunda di 2017, ketidakpastian akan terus berjalan," ujarnya.

Meskipun masih terdapat tekanan pelebaran defisit untuk transaksi finansial, secara umum, Agus menilai defisit transaksi berjalan akhir 2015 dapat ditekan hingga 2,2 persen dari Produk Domestik Bruto. Angka itu turun dibanding defisit pada 2014 yang masih dekat di kisaran 3 persen terhadap PDB.

"Hingga kuartal II 2014, defisit 4,2 persen terhadap PDB. Sekarang 2,1 persen. Ini bagus," ujarnya.

Sementara itu, BI mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di rentang 5,2--5,6 persen pada 2016. Adapun pemerintah menurunkan asumsinya menjadi 5,3 persen dari 5,5 persen di 2016.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

LRT Jabodebek hingga Mikrolet Bakal Terintegrasi di Stasiun Halim

LRT Jabodebek hingga Mikrolet Bakal Terintegrasi di Stasiun Halim

Whats New
KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila di Papua

KKP Kembangkan Budidaya Ikan Nila di Papua

Whats New
BPH Migas Pastikan Penyaluran BBM Bersubsidi di NTT Tepat Sasaran

BPH Migas Pastikan Penyaluran BBM Bersubsidi di NTT Tepat Sasaran

Whats New
Tim Likuidasi Wanaartha Life Buka Kemungkinan Pendaftaran Tagihan Tahap Kedua

Tim Likuidasi Wanaartha Life Buka Kemungkinan Pendaftaran Tagihan Tahap Kedua

Whats New
ASN yang Gelar Buka Puasa Bersama Bakal Kena Sanksi

ASN yang Gelar Buka Puasa Bersama Bakal Kena Sanksi

Whats New
Kredivo Holdings Raih Pendanaan Seri D Senilai Rp 270 Juta Dollar AS

Kredivo Holdings Raih Pendanaan Seri D Senilai Rp 270 Juta Dollar AS

Whats New
Diskon Tambah Daya Rumah Ibadah Hanya Rp 150.000, Ini Cara Pengajuannya ke PLN

Diskon Tambah Daya Rumah Ibadah Hanya Rp 150.000, Ini Cara Pengajuannya ke PLN

Spend Smart
Tersisa 2 Hari Lagi, Simak Cara Beli Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 49

Tersisa 2 Hari Lagi, Simak Cara Beli Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 49

Whats New
Program Padat Karya ASDP Berdayakan 3.000 Warga Bersihkan Kapal Perintis

Program Padat Karya ASDP Berdayakan 3.000 Warga Bersihkan Kapal Perintis

Whats New
Tol Becakayu Jakasampurna-Marga Jaya Bisa Dilintasi Mulai Besok

Tol Becakayu Jakasampurna-Marga Jaya Bisa Dilintasi Mulai Besok

Whats New
Bakal Layani LRT Jabodebek dan KCJB, Progres Pembangunan Stasiun Halim Sudah 90 Persen

Bakal Layani LRT Jabodebek dan KCJB, Progres Pembangunan Stasiun Halim Sudah 90 Persen

Whats New
Pesawat Kargo Terbesar di Dunia Mendarat di Bandara Kertajati, Apa Muatannya?

Pesawat Kargo Terbesar di Dunia Mendarat di Bandara Kertajati, Apa Muatannya?

Whats New
Strategi Bos Prodia Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan Pasca Pandemi Covid-19

Strategi Bos Prodia Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan Pasca Pandemi Covid-19

Whats New
KKP Siapkan Aturan Turunan PP Penangkapan Ikan Terukur

KKP Siapkan Aturan Turunan PP Penangkapan Ikan Terukur

Whats New
8 Cara agar Bisnis Kuliner Laris Manis Selama Ramadhan

8 Cara agar Bisnis Kuliner Laris Manis Selama Ramadhan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+