Rupiah sempat dibuka di posisi 14.471, namun berdasarkan data Bloomberg, mata uang garuda pukul 09.00 WIB kembali melorot ke posisi Rp 14.493 per dollar AS, lebih rendah dibandingkan penutupan kemarin pada 14.486.
Ketidakpastian baru terkait kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kembali menekan rupiah. Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menyebut spekulasi baru muncul. Pada Minggu (20/9/2015), Presiden The Fed San Fransisco, John Williams menyebutkan, akan tetap menaikkan bunga pada FOMC Meeting Oktober atau November mendatang.
“Rupiah melemah karena sentimen ini dan menyebabkan capital outflow di pasar saham dan obligasi,” jelas Christian.
Selasa (22/9/2015) ini, ia memprediksi rupiah kembali tertekan di 14.495–14.435.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.