Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Untung-Rugi Proyek LNG Dibangun secara "Onshore" dan "Offshore"

Kompas.com - 23/09/2015, 13:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, yang menyebutkan bahwa pengembangan "Lapangan Gas Abadi" Blok Masela lebih hemat apabila dilakukan di darat (onshore) menimbulkan perdebatan baru.

Sebabnya, kajian dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menghasilkan rekomendasi bahwa pengembangan di laut (offshore) lebih hemat, dan secara teknis risikonya lebih rendah.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menuturkan, apabila dilakukan pengembangan onshore pun tetap memerlukan kapal untuk mengangkut LNG dari floating menuju LNG plan di darat. Hal ini dikarenakan sumber gas ada di dasar laut.

Gas yang masuk di floating didinginkan sampai minus 150 derajat celsius, hingga mencair menjadi LNG. Baru kemudian LNG ini didaratkan untuk diproses lagi.

“Kalau offshore, gas naik ke floating di situ lalu dipisahkan antara gas dan kondensat. Di atas kapal itu ada LNG plan. Diproses di sana LNG-nya,” kata Amien di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Perbedaan lain adalah dari segi teknis. Amien menuturkan, pembangunan onshore dan offshore secara engineering membutuhkan waktu yang relatif sama, yaitu 45 bulan hingga 50 bulan. Bedanya, pembangunan LNG plan di darat memerlukan pembebasan lahan, persetujuan amdal, dan dampak sosial lainnya.

“Kalau pembebasan lahan ini berlarut-larut, maka onshore akan menjadi lebih lama,” ucap Amien.

Dari segi pembiayaan, kajian SKK Migas menunjukkan pembangunan offshore jauh lebih hemat daripada pengembangan onshore. Investasi pembangunan floating diperkirakan akan menelan biayanya 14,8 miliar dollar AS. Jauh lebih murah daripada pembangunan pipa gas dari Blok Masela ke Pulau Aru dan pembangunan kilang di darat yang mencapai 19,3 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

Work Smart
HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

Whats New
Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com