"PHK besar-besaran belum ada tapi kalau kecil-kecilan tentu sudah mulai terjadi," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Menurut dia, keputusan PHK karyawan oleh perusahaan terjadi lantaran pelemahan nilai tukar rupiah. Saat ini komponen bahan baku di industri makanan minuman masih tergantung barang impor. Akibatnya, saat rupiah anjlok maka harga barang tersebut semakin mahal.
Saat ini tutur Adhi, GAPMMI sedang mendata karyawan yang terkena PHK tersebut. Beberapa minggu lalu kata dia, beberapa perusahaan juga sudah melakukan pengurangan jam kerja karyawan karena membengkaknya biaya operasi.
Bila dibandingkan sektor industri lainya, misalnya industri garmen, Adhi mengatakan PHK di sektor industri makanan dan minuman masih kecil. Menurutnya, dari informasi yang dia dapat, industri garmen sudah banyak melakukan PHK kepada para karyawannya.
Selain itu ucap Adhi, sisi keuangan perusahaan-perusahaan di industri makanan dan minuman juga terhempas oleh pelemahan perekonomian saat ini. Nilai keuntungan pada 2015 ini diprediksi negatif atau bila ada keuntungan masih relatif kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.