Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Non-ekonomi Bikin Rupiah Jeblok

Kompas.com - 29/09/2015, 12:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan, tenggelamnya nilai tukar rupiah hari ini hingga menembus level 14.800 per dollar AS disebabkan faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi.

Faktor non-ekonomi yang memperpuruk nilai tukar mata uang garuda terhadap dollar AS antara lain faktor politik, faktor sosial, dan faktor psikologis. "Faktor yang kedua ini (non-ekonomi) semakin besar sehingga pemerintah kebobolan," ucap Didik kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Didik menengarai, banyaknya pejabat di kalangan internal yang berkelahi satu sama lain menunjukkan faktor kepemimpinan di negeri ini lemah. "Terlalu banyak bos di negeri ini sehingga komando kebijakan tidak turun secara efektif," kata dia.

Faktor non-ekonomi lain adalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap rupiah. Didik mengatakan, saat ini rumah tangga sudah mulai menggeser portofolionya ke mata uang dollar AS.

"Daripada rupiah jeblok, lebih baik tidak dapat suku bunga tinggi, tetapi aman pegang valuta dollar AS. Ini faktor psikologis," ujar Didik.

Dia menyebutkan, faktor psikologis tersebut tak ayal menambah masalah yang seharusnya tidak terjadi.

Terakhir, Didik juga menyampaikan, saat ini pasar melihat bahwa modal sosial tim pemerintah rendah. Hal tersebut ditunjukkan dalam perkelahian internal satu sama lain. "Satu tim kolektif saling tidak percaya, mana mungkin menghasilkan kebijakan yang efektif," ucap Didik.

Yang pasti, di luar faktor non-ekonomi tersebut, ada pula faktor ekonomi yang menekan nilai tukar rupiah. Beberapa di antaranya, Didik menyebutkan, perkembangan ekspor yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, inisiatif otoritas moneter yang kurang, serta paket kebijakan yang dikeluarkan terlambat.

Sebagaimana diberitakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali terpuruk pada awal perdagangan di pasar spot, Selasa (29/9/2015). Rupiah menembus kisaran 14.800 sehingga menjadi level terendah setelah tahun 1998 silam.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.00 WIB, mata uang garuda merosot ke posisi Rp 14.811 per dollar AS, lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya pada 14.674. Tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada di puncak rekor terlemah di posisi Rp 16.650 per dollar AS. (Baca: Kembali Merosot, Rupiah Tembus Rp 14.800 Per Dollar AS)

Hingga pukul 12.00 WIB ini, rupiah berada di posisi 14.809, setelah sempat menipiskan kerugian hingga berada di bawah level 14.800.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com