Menurut Nusron, para TKI tidak cukup hanya menjadi pahlawan devisa. Karena itulah, kepada para TKI Purna, TKI-B, dan WNI-O Nusron berharap setelah pelatihan pemberdayaan tersebut mereka bisa menjadi pahlawan desa.
"Mereka harus menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di desanya dengan mengembangkan usaha," ujar Nusron kepada peserta pelatihan di Hotel Bukit Kenari, Parepare, Jumat( 2/10/2015).
Para TKI purna tersebut diharapkan bisa menjadi wirausaha yang akan menopang pertumbuhan ekonomi di desanya. Nusron juga menyaksikan langsung penandatanganan MoU dan pemberian buku tabungan secara simbolis kepada para peserta pelatihan.
"Harapan kami, mudah-mudahan program ini akan sukses sehingga tercipta warga-warga baru eks-TKI bermasalah yang menjadi warga yang memiliki kekuatan ekonomi," kata Nusron.
Pemberian tabungan tersebut sebagai bentuk kongkrit kerjasama antara kelompok usaha bersama TKI, Mitra Lokal LP3AI, dan Bank Sulsel. Adapun MoU merupakan komitmen atas hasil pelaksanaan pemberdayaan terintegrasi yang dilakukan antara TKI Purna, Mitra Lokal LP3AI sebagai pendamping sekaligus penjamin pasar hasil produksi kelompok TKI serta BPD Sulses sebagai pemberi akses jasa keuangan.
"Output pemberdayaan terintegrasi ini memang komitmen bersama antar pelaku. Termasuk outputnya pembentukan dan penguatan modal kelompok," jelasnya.
Nusron menjelaskan, BNP2TKI menyadari angkatan kerja yang besar yang tidak diimbangi ketersediaan lapangan pekerjaan di dalam negeri. Hal itu mengakibatkan sebagian masyarakat terpaksa mencari peruntungan ke luar negeri agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya.
Efeknya, lanjut dia, banyak TKI bermasalah di luar negeri dan juga WNI-O yang kemudian dipulangkan pemerintah. Di samping itu, BNP2TKI juga menekankan pentingnya agar para TKI purna menjadi produktif dengan modal yang didapatkannya saat bekerja sebagai TKI untuk kemudian dijadikan modal berwirausaha di daerahnya.
Untuk itulah, lanjut Nusron, BNP2TKI menggelar pelatihan pemberdayaan terintegrasi secara serentak di puluhan kabupaten/kota yang total pesertanya sebanyak 10.500 orang, dengan harapan mereka, baik para TKI-B, TKI Purna, dan WNI-O untuk bisa mandiri dan berwirausaha. Kepada para peserta, Nusron mengungkapkan bahwa memulai bisnis itu yang penting tiga aspek.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.