Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi PHK, BKPM Siap "Jemput Bola" Cari Masalah Perusahaan

Kompas.com - 05/10/2015, 06:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sepakat membentuk desk atau bagian khusus yang bertugas untuk mengantisipasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Seperti diketahui, perusahaan-perusahaan sudah mulai melakukan PHK terhadap karyawannya lantaran pelemahan rupiah yang berakibat kepada mahalnya bahan baku produksi, yang notabene sebagian merupakan barang impor.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku tak akan pasif menunggu laporan dari para pengusaha yang mulai kesulitan itu. Lembaga koordinasi itu pun menyatakan siap "jemput bola".

"Iya pasti (kami akan jemput bola). Tanggal 9 atau tanggal 22 Oktober nanti kita kan ke Semarang, untuk sosialisasikan ini," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani di Cianjur, akhir pekan lalu.

BKPM, menurut dia, perlu berkomunikasi dengan pengusaha terkait kondisi perusahaan sebelum mengambil keputusan pemberian pertolongan seperti apa yang akan diambil pemerintah.

Oleh karena itu, pengusaha bisa melaporkan kondisi perusahaanya kepada BKPM. Pemerintah kata dia telah siap menyediakan "obat" bagi berbagai macam "penyakit" yang diderita perusahaan. Sehingga, perusahaan tak melakukan PHK karyawan.

Salah satu contohnya adalah terkait pemberian kemudahan pembayaran listrik bila perusahaan tersebut terbebani tarif listrik. Selain itu, BKPM juga akan memberikan bantuan lainnya sesuai laporan dari para pengusaha. Misalkan upaya pertolongan dari sisi pajak hingga restrukturisasi modal.

Sebelumnya, latar belakang pembentukan bagian khusus investasi tekstil dan alas kaki ini adalah adanya anomali investasi, khususnya di sektor tekstil. Anomali yang dilaporkan dari kalangan industri tekstil itu berupa adanya permasalahan yang kemudian sampai menyebabkan PHK terhadap 39.000 orang.

Di sisi lain, BKPM mencatat geliat investasi di sektor tersebut terus berjalan. Bahkan menurut catatan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) masih ada kekurangan tenaga kerja di sektor ini di Jawa Tengah, sampai 8.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com