JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VII Satya Wira Yudha menyebutkan, harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan solar bisa turun. Menurut dia, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 10 persen menjadi 5 persen.
"Kita minta komponen pajak yang dikurangi. Itu yang paling masuk akal," ujar Satya di Jakarta, Senin (5/10/2015).
Menurut Satya jika harus menurunkan harga BBM jenis Premium tanpa mengurangi aspek lainnya, tidak mungkin bisa dilaksanakan. Mengacu UU, Satya memaparkan PPn maksimum diambil 10 persen dan bisa dikurangi menjadi 5 persen. "Kalau dilihat dari sisi harga minyak, enggak bisa langsung diturunkan," kata Satya.
Sedangkan untuk harga Solar Rp 6.250 per liter, dilihat data perhitungan Indonesian Crude Price (ICP). Padahal harga yang dijual saat ini masih bertengger di angka Rp 6.900.
Satya memaparkan bahwa harga solar belum bisa diturunkan dengan mudah. Menurut Satya penyesuaian harga solar mengacu pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
"Saya nggak yakin tuh (bisa diturunin segitu). Saya lebih yakin dia bisa kalkulasi berdasarkan nilai kurs," kata Satya. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.