Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asumsi Kurs Geser, Proyeksi Utang RI Tahun Depan Susut

Kompas.com - 12/10/2015, 17:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Robert Pakpahan menyampaikan terjadi perubahan nominal pembiayaan utang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 setelah dilakukan penyesuaian (excercise). Penyesuaian tersebut dilakukan seiring dengan bergesernya asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi 13.900 dari yang tadinya 13.400. “Secara general, dalam nota keuangan, total pembiayaan utang netto tahun 2016 adalah Rp 330,732 triliun. Penyesuaian asumsi (kurs) menyebabkan angka tersebut menjadi Rp 329,931 triliun,” papar Robert dalam rapat Badan Anggaran, di Jakarta, Senin (12/10/2015).

Robert memaparkan, angka Rp 329,931 triliun terdiri dari pinjaman luar negeri netto Rp 398,2 miliar, pinjaman dalam negeri netto Rp 3,262 triliun, dan Surat Berharga Negara (SBN) netto Rp 326,271 triliun. Pinjaman luar negeri sebesar Rp 398,2 miliar terdiri dari penarikan pinjaman luar negeri bruto Rp 75,09 triliun, penerusan pinjaman Rp 5,9 triliun, dan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri Rp 68,78 triliun.

Kemudian, pinjaman dalam negeri sebesar Rp 3,262 triliun terdiri dari penarikan pinjaman dalam negeri bruto Rp 3,71 triliun dan pembayaran cicilan pokok pinjaman dalam negeri Rp 147,8 miliar. “SBN di RAPBN ditargetkan Rp 326 triliun, ini menjadi komponen terbesar pembiayaan, di-excercise tetap (Rp 326 triliun),” ucap Robert.

Adapun defisit anggaran pada tahun depan direncanakan 2,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dibandingkan periode sebelumnya, angka ini makin melebar.

Pada 2010, defisit anggaran di level 0,7 persen dan pada 2011 di level 1,1 persen. Sedangkan, pada tahun ini defisit anggaran diperkirakan di level 1,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com