Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia, kondisi tersebut ikut mempengaruhi harga komoditas yang selama ini banyak diimpor China. Salah satu negara yang terkena dampak pelemahan ini adalah Australia.
Sebagaimana data yang dirilis oleh otoritas bea dan cukai China, nilai impor negara ini turun menjadi 924 miliar yuan (sekitar 146 miliar dollar AS.
"Impor beberapa komoditas terlihat mengalami kenaikan dalam hal volume, namun secara harga mengalami penurunan," ujar juru bicara otoritas bea dan cukai China, Huang Songping sebagaimana dikutip oleh AFP, Selasa (13/10/2015).
Di sisi lain, China juga menghadapi turunnya permintaan dari pasar ekspor atas barang-barang produksi manufakturnya. Pada akhir September, ekspor negara ini turun 1,1 persen menjadi 1,1 persen menjadi 1,30 triliun yuan.
"Terdapat sejumlah tantangan bagi China terkait dengan perdagangan luar negeri," ujar Huang. Meskipun demikian, surplus perdagangan China pada Sepember mengalami surplus hampir dua kali lipat menjadi 376 miliar yuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.