Kemarin Rabu, (14/10/2015), di pasar spot, mata uang Garuda terapresiasi 0,16 persen ke Rp 13.616 per dollar AS, setelah melemah tajam 1,7 persen pada hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, Selasa (13/10/2015), rupiah tumbang 0,68 persen ke Rp 13.557 per dollar AS, akibat impor China turun tajam.
Research and Analyst Divisi Treasury BNI Trian Fathria menilai, penguatan rupiah di pasar spot lantaran pasar mengantisipasi data neraca dagang dan tingkat suku bunga. Namun, efek data impor China masih mengancam rupiah.
Itu sebabnya Trian menebak, hari ini, rupiah rawan melemah di Rp 13.500-Rp 13.750 per dollar AS.
Research and Analyst Monex Investindo Futures Agus Chandra memprediksi, hari ini rupiah tertekan dan diperdagangkan di kisaran Rp 13.500- Rp 13.800 per dollar AS. "Neraca dagang diprediksi surplus, tapi angka impor dan ekspor turun," katanya. (Wuwun Nafsiah)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.