Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RJ Lino Bicara soal Kedekatannya dengan Orang-orang di Lingkaran Istana

Kompas.com - 19/10/2015, 11:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

Kedua, Lino mengajukan syarat yang lebih "gila" kepada Sofyan. Rencana pembangunan Pelabuhan Bojonegara Serang di sebelah barat Jakarta, yang menjadi program dua pemerintahan, yakni Pemerintahan Presiden Megawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), harus dibatalkan.

Menurut Lino, pembangunan pelabuhan di Bojonegara yang letaknya 120 km dari Jakarta tak efisien. Pasalnya, 70 persen perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa kepelabuhan berada di timur Jakarta.

Artinya, bila Pelabuhan Bojonegara dibangun, maka customer akan membayar lebih besar untuk biaya angkut barang ke pelabuhan. Customer, kata Lino, justru akan lebih sengsara.

Meski menerima banyak kritikan, Sofyan setuju. Hal itulah yang membuat sosok Sofyan Djalil teramat istimewa.

"Keterusterangan itu kalau orang enggak bisa terima, 'Kok orang ini sombong banget'. Tapi, Pak Sofyan itu sosok yang sangat istimewa karena beliau bisa menerima (kritikan). Itu menurutnya sangat logic dan itu yang membuat beliau support apa yang saya minta," ucap Lino.

Semenjak hari itu, Lino mengatakan, hubungannya dengan Sofyan Djalil menjadi begitu dekat.

Rini Soemarno dan perabotan
Selain dekat dengan Sofyan Djalil, Lino juga mengakui dekat dengan Rini Soemarno. Kedekatan dengan Rini terjalin layaknya kedekatan dirinya dengan menteri-menteri BUMN sebelumnya, misalnya Sofyan Djalil dan Dahlan Iskan.

"Ibu Rini sama (dekatnya). Kan dengan Menteri BUMN sebelumnya Pak Sofyan Djalil, Pak Dahlan. Pak Dahlan bahkan selalu support saya di mana saja. Dia (Dahlan) bilang, 'Kalau Pak Lino bawa (rencana proyek pembangunan), saya teken'. Bu Rini juga support saya," kata Lino.

Saat disinggung terkait furnitur di rumah dinas Rini Soemarno, Lino menjelaskan asal-muasalnya. Lino menegaskan, hal tersebut bukanlah suatu bentuk gratifikasi kepada atasannya itu.

Menurut Lino, rumah dinas Menteri BUMN itu sudah tak ditempati sejak kepemimpinan menteri sebelumnya, Dahlan Iskan. Saat Rini menjabat, rumah itu kosong dan tidak memiliki furnitur.

Seperti Dahlan, Rini lebih memilih untuk tidak menempati rumah dinas itu. Lantas, tutur Lino, Rini mengusulkan agar persatuan ibu-ibu BUMN yang diketuai oleh istri Lino menggunakan rumah di Kompleks Widya Chandra itu untuk berbagai kegiatan persatuan ibu-ibu BUMN. Selama ini, aktivitas mereka selalu dilakukan di kantor Kementerian BUMN.

"Istri saya ambil inisiatif ke sana, lihat enggak ada meja, enggak ada kursi. Dia pinjam dari kantor kami di Tanjung Priok," tutur Lino.

Selain furnitur, di rumah itu terdapat pula 12 lukisan milik istri Lino. Menurut Lino, nantinya barang-barang itu akan ditarik jika istrinya sudah tidak menjalankan kegiatan lagi di sana.

"Bukan pemberian ke Bu Rini pribadi. Gratifikasi itu kan kalau untuk pribadi," kata dia.

Lino sendiri heran dengan pandangan beberapa pihak yang menilai kedekatannya dengan Sofyan Djalil dan Rini selalu diartikan negatif, ada rasa kecurigaan yang tinggi.

Padahal, ucap dia, kedekatan tersebut tak lebih dari sekadar jalinan hubungan baik antara pejabat BUMN dan pemerintah.

"Kedekatan ini bukan karena apa-apa, tapi untuk kebaikan negeri ini," ucap Lino.

Baca juga: Mengapa Orang Seperti RJ Lino Selalu "Diganggu"?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com