Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bisa Berawal dari Hobi

Kompas.com - 25/10/2015, 10:10 WIB

Pemain properti

Budi juga lihai dalam berinvestasi properti. Baginya, investasi properti harus bertangan dingin.

Untuk properti, produk pilihan Budi adalah apartemen.

Biasanya, ia membeli apartemen yang belum dibangun dan menjual  3 bulan-6 bulan setelah konstruksi rampung.

Budi berkisah, ia pernah membeli Apartemen Mediterania sekitar Rp 100 juta di awal tahun 2000-an. Lalu ia menjual dengan harga Rp 250 juta.

Rusunami  juga ia lirik. Dulu, Kalibata City hanya seharga Rp 100 juta dan ia bisa menjual Rp 300 juta.

Untuk apartemen, Budi memilih apartemen kelas menengah, karena permintaan tinggi. Kalaupun tidak terjual, apartemen bisa disewakan.

"Break even point bisa dalam 3 tahun–4 tahun," katanya.

Namun, Budi juga mempunyai apartemen kelas atas. Untuk memilih apartemen premium, menurutnya, investor harus paham lokasi.

Contohnya, Budi membeli Apartemen Park Royal di lokasi yang sangat strategis seharga Rp 400 juta. Kini, nilainya sudah mencapai Rp 4,5 miliar.

Saat ini, Budi tengah mengincar pembangunan rumah petak untuk disewakan.

Ia juga ingin melebarkan ekspansi propertinya ke Yogyakarta. Target balik modal atau break even point setelah 10 tahun.

Namun Budi belum menemukan lokasi tanah yang tepat untuk merealisasikan keinginannya.

Sebagai seorang investor,  Budi cenderung konvensional. Wajar jika ia senang menaruh dananya di deposito.

"Itu yang paling aman dan sewaktu-waktu bisa dilikuidkan," tutur Budi.

Ia mengaku kapok bermain saham karena pernah rugi cukup besar. Namun, tak ragu masuk ke Surat Utang Negara (SUN) atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI).

Budi juga investasi penyertaan modal di perusahaan konsultan dan broker.

Maklum, ia pernah bekerja sebagai konsultan perbankan sebelum masuk bisnis asuransi.

Dalam menanamkan modalnya, pria kelahiran tahun 1961 ini selalu berorientasi jangka panjang.

"Untuk bekal pensiun," tandas Budi.  (Annisa Aninditya Wibawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com