Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Minyak Anjlok, Malaysia Naikkan Pajak Orang Kaya

Kompas.com - 26/10/2015, 10:01 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Tahun depan Malaysia akan mengerek pajak masyarakat kelas menengah atas. Kenaikan pajak penghasilan orang kaya itu bertujuan menambal defisit anggaran Negeri Jiran tahun 2016.

Warga Malaysia dengan penghasilan RM 600.000 hingga RM 1 juta per tahun (sekitar Rp 2 miliar-Rp 3,2 miliar) bakal kena pajak 26 persen, dari sebelumnya 25 persen. Sementara masyarakat yang memiliki pendapatan lebih dari RM 1 juta setahun harus membayar pajak sebanyak 28 persen.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan rencana tersebut dalam pidato Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara 2016 di hadapan parlemen akhir pekan lalu.

Harapannya, kenaikan pajak penghasilan orang kaya bisa menutup defisit anggaran gara-gara penerimaan dari sektor minyak anjlok.

Uang hasil kenaikan pajak kaum kaya itu akan digunakan, misalnya, untuk membangun jalan pedesaan, mendongkrak kecepatan internet, sektor pertanian dan pariwisata, serta gaji pegawai negeri sipil.

Tahun depan Pemerintahan Najib lebih mengandalkan permintaan domestik lantaran pertumbuhan ekonomi global terus melemah. Najib juga berjanji meningkatkan konsumsi, memacu investasi swasta, serta mempercepat proyek infrastruktur publik.

"Meski terkendala pada sumber daya keuangan, pemerintah tetap peka terhadap kesulitan yang dihadapi oleh Malaysia," kata Najib.

Pemerintah Malaysia memproyeksikan PDB tahun ini tumbuh 4 persen, sedangkan tahun depan akan tumbuh menjadi 5 persen.

Dalam laporan ekonomi yang dirilis akhir pekan lalu, Kementerian Keuangan Malaysia merevisi proyeksi PDB Malaysia tahun depan dari sebelumnya 4,5 persen menjadi 5,5 persen.

Para analis menilai, kebijakan yang diambil Pemerintah Malaysia cukup menenangkan. "Umumnya semua orang tenang kecuali mereka yang berpenghasilan tinggi," ujar Julia Goh, ekonom United Overseas Bank (UOB) Ltd.

Secara keseluruhan anggaran Pemerintah Malaysia akan dipakai untuk meningkatkan pembangunan sektor konstruksi, pertanian, listrik, dan elektronika.

Tak hanya itu, pada Juli 2016 nanti Malaysia akan menaikkan upah minimum bulanan menjadi RM 1.000 dari RM 900 untuk wilayah Semenanjung Malaysia. Sedangkan upah di Sabah dan Serawak bakal naik jadi RM 920. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com