Penghematan subsidi yang didapat dari migrasi ini ditaksir mencapai Rp 30 triliun.
“Ada lebih dari 20 juta masyarakat kita yang tidak taat azas. Dia tidak miskin, tidak masuk dalam kategori rakyat miskin sesuai ketentuan pemerintah, tapi dia mengambil manfaat, memakai listrik 450 VA dan 900 VA,” kata Sofyan ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/10/2015).
Catatan PLN, jumlah pelanggan dengan daya 900 VA per September 2015 ada sebanyak 22,47 juta. Sedangkan pelanggan dengan daya 450 VA pada periode sama ada sebanyak 22,9 juta.
Sofyan mengatakan, pada tahap awal pemerintah akan mencabut subsidi listrik untuk pelanggan 900 VA terlebih dahulu.
“Minimal yang 900 VA dulu kita naikkan. Ada 22 jutaan pelanggan,” terang Sofyan.
Lebih lanjut dia bilang, nantinya PLN akan turun atau melakukan penyisiran ke rumah-rumah pelanggan bagi mereka yang komplain mengapa daya listrik di rumahnya harus dialihkan ke yang lebih tinggi.
Sofyan menuturkan, pada tahun ini perusahaan setrum pelat merah itu telah berhasil melakukan penghematan subsidi listrik sebesar Rp 30 triliun.
Diperkirakan, penghematan yang dihasilkan dari migrasi pelanggan 900 VA pada tahun depan, yang dimulai 1 Januari 2016 juga sebesar Rp 30 triliun.
“Jadi dalam dua tahun ini penghematannya sudah Rp 60 triliun,” kata Sofyan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.